“Masih ada waktu untuk berpikir karena politik itu selalu berubah. Tidak semua orang yang elektabilitas bagus itu menang, dan tidak semua yang kurang elektabilitasnya itu juga kurang baik,” terangnya.
“Elektabilitas itu harus ada dua, satu elektabilitas di partai dan satu (lagi) elektabilitas di masyarakat. Jadi kita harus berpikir, elektabilitas di partai bagus sehingga ada partai yang menjadi perahu. Yang kedua elektabilitas di masyarakat juga bagus disaat dicalonkan oleh partai sehingga ada yang memilih,” tuturnya.
Uu menambahkan, dirinya akan berjuang membawa kesuksesan untuk PPP di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jabar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pak Uu berusaha untuk menjadikan partai Pak Uu layak dijadikan perahu dalam Pilkada 2024,” katanya.
Meski begitu, dia tidak mau jumawa soal target pencalonan dirinya sebagai Cagub Jabar maupun partai koalisi.
“Nanti, (soal itu) masih jauh. Pilkada 2024 bulan 11 (November), kita menunggu hasil Pileg, partai mana pemenang, apakah Pak Uu diusung partai mana belum ada kepastian hari ini. Yang jelas siapa tahu PPP jadi besar, 20 kursi bisa sendiri, kan enak berkibar sendirian,” ucap Uu.
“Saya tidak bisa buat kesimpulan hari ini tapi (melihat) Pileg yang akan datang. Pak Uu koalisi dengan siapa, didukung oleh partai apa, dan Pak Uu berkeinginan dengan siapa. Yang jelas Pak Uu sedang memperjuangkan partai untuk jadi partai besar sehingga partai menjadi perahu yang layak untuk berlabuh menjadi pemimpin di Jabar,” ujarnya.
Uu juga enggan membocorkan lebih jauh soal pendekatan kepada kader partai lain. Yang jelas, sebagai kader PPP, ia terbiasa intens berkomunikasi dengan kader partai lain.
“(Pendekatan) belum. Saya orang partai, dengan sendiri sudah dekat dengan partai lain, dengan sendirinya dengan pengurus partai lain dekat,” pungkasnya. (mar)
Eksplorasi konten lain dari Rakyat Bekasi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Halaman : 1 2