Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhamad, mengklaim bahwa angka partisipasi pemilih Pilkada Kota Bekasi sebesar 54 persen terhimpun melalui hasil monitoring Pemerintah Daerah selama pelaksanaan pencoblosan pada Rabu 27 November 2024 kemarin.
Angka ini terbilang cukup menurun drastis dibandingkan Pilkada 2018 lalu yang mencapai 73 persen.
“Ini yang kita harus evaluasi, karena terjadi penurunan yang begitu drastis dari Pilpres dan Pileg. Mana Pilpres kita kemarin dan Pileg itu hampir 81%. Tapi di Pilkada ini kita lihat sama-sama kurang lebih 54% partisipasi pemilih untuk memilih Walikotanya,” ucap Pj Gani saat ditemui RakyatBekasi.com di Gedung DPRD Kota Bekasi, Kamis (28/11/2024) selepas Pelaksanaan Rapat Paripurna RAPBD 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, persoalan ini akan menjadi catatan Pemerintah Daerah agar bisa segera dilakukan evaluasi maupun analisa terkait kendala di lapangan.
“Ini perlu analisa apakah ada kerendahan di masyarakat atau banyak hal yang terus coba kita dalami. Saya ke depan angka partisipasi ini bisa lebih ditingkatkan kembali. Ini PR bersama untuk kita semua,” tuturnya.
Kendati partisipasi masyarakat sangat rendah, Pj Gani berpandangan bahwa kinerja pihak penyelenggara, dalam hal ini KPU Kota Bekasi, sudah berjalan secara masif dalam hal sosialisasi di tengah masyarakat. Meski demikian, hasilnya tidak sesuai prediksi.
“Saya pikir gaungnya kalau di Pilkada ini kan sudah sampai di mana-mana. Udah baik kami pemerintah, KPU, Bawaslu semua juga sudah mengingatkan tiap-tiap kunjungan ke daerah, masyarakat untuk bagaimana kita datang ke TPS, bagaimana kita menyalurkan aspirasi kita. Kita melihat kenyataannya kemarin partisipasinya kurang memuaskan kalau menurut saya,” tutupnya seraya berkelit.