KOTA BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi mengumumkan penundaan pelaksanaan setiap kegiatan Study Tour kepada para siswa sekolah di wilayahnya. Penundaan tersebut berkaca pasca peristiwa kecelakaan maut di Subang yang terjadi pada rombongan Study Tour pelajar siswa asal SMK Lingga Depok.
Penundaan itu senada dengan Surat Edaran Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin nomor: 64/Pk.01/Kesra Tentang Study Tour Pada Satuan Pendidikan yang ditujukan untuk Bupati/Wali Kota dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat untuk mengatur kegiatan Study Tour kepada siswa sekolah.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad mengatakan bahwa pihaknya mengikuti arahan dari Pj Gubernur Jawa Barat, menyoal kabar duka sebagaimana tragedi di Depok atas musibah terjadi perjalanan pulang wisata atau studi lapangan pada saat perpisahan beberapa hari lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Menyimak hal tersebut kemarin kami dengan pak Pj Gubernur dan beberapa Bupati juga kita bertemu mengimbau kepada seluruh Pemkot untuk menunda kegiatan kegiatan seperti itu kedepan,” ucap Pj Gani kepada RakyatBekasi saat ditemui di Gedung Plaza Pemkot Bekasi pasca pelaksanaan Apel Pagi, Senin (13/05/2024).
Oleh karena itulah, Pj Gani meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi selaku leading sector bisa mengawasi dan mengevaluasi setiap kegiatan sekolah agar menunda kegiatan yang sifatnya kunjungan atau study tour ke luar daerah.
“Jangan sampai kita tidak tahu musibah itu akan terjadi kepada siapa dan tempatnya dimana. Tapi dengan sifat antisipatif, kita bisa lakukan pencegahan pencegahan yang paling baik. Tidak melaksanakan kegiatan kegiatan seperti itu dulu pada saat ini, mohon ini menjadi catatan,” ungkapnya.
Meski persoalan musibah memang tidak diharapkan oleh seluruh pihak, kata dia, namun setiap kegiatan yang bersifat perjalanan ke luar daerah seperti study tour, bisa dicegah tergantung bagaimana Pemerintah Daerahnya melakukan antisipasi maupun mitigasi.
“Kita mengikuti arahan dari pak Pj Gubernur Jawa Barat. Karena ini ada peristiwa musibah, tidak bisa kita tahu dimana, ini kan menimbulkan kecemasan, kekhawatiran buat para orang tua wali murid. Kalau kegiatan kegiatan tersebut itu semua sekolah semua kabupaten/kota masih marak melakukan khususnya di Jawa Barat,” sambungnya.
“Kita imbau untuk menunda, Termasuk kami di Kota Bekasi, karena jangan sampai kalau ada kegiatan itu, kita juga deg degan. Meksipun semua musibah itu kembali kepada yang kuasa, tetapi dengan cara kita menunda untuk sementara, minimal keluarga tidak dikhawatirkan, kalau ada peristiwa peristiwa itu,” tambahnya.
Terlebih jika pihaknya juga tidak tahu situasi dan kondisi di lapangan apabila kegiatan tersebut dijalankan tanpa pengawasan yang ketat.
“Karena kita tidak tahu, tidak hanya ini mulai dari lalu lintas, kondisi busnya. Kan kita semua sistem sudah jalan, tapi ada musibah seperti itu,” tutupnya.