BEKASI SELATAN – Ratusan massa warga masyarakat Kota Bekasi melakukan protes dan terlibat bentrokan dengan aparat kepolisan di Alun-alun Kota Bekasi Jalan Veteran, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Kamis (12/10/2023).
Namun, protes yang dilakukan warga masyarakat mendapatkan tindakan tegas dari anggota Polres Metro Bekasi Kota dan mengamankan oknum yang diduga menjadi provokator.
Selain, mengamankan oknum provokator. Bentrok dengan massa pun tak terhindarkan. Petugas dalmas yang dipersenjatai tameng dan water cannon dikerahkan agar dapat mengurai massa yang mulai anarkis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tapi ternyata bentrokan antara aparat kepolisian dan massa tersebut hanyalah simulasi penanganan pengamanan pemilu 2024 mendatang. Berbagai persiapan dilakukan oleh jajaran Polres Metro Bekasi Kota dengan menggelar operasi Mantap Brata.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Dani Hamdani menjelaskan operasi menatap Brata Jaya 2023 ini dimaksudkan untuk mengantisipasi segala kemungkinan dalam pelaksanaan pemilu nanti.
“Siang ini kami dari polres metro bekasi kota melaksanakan latihan sispam kota. Karena ini merupakan bagian dari persiapan pengamanan operasi mantap Brata jaya 2023,” kata Dani kepada awak media.
Selain itu, operasi Mantap Brata Jaya atau Pengaman pemilu di 2024 ini akan dilaksanakan mulai 19 Oktober 2023 sampai dengan 20 Oktober 2024 mendatang.
Jadi sepanjang 222 hari pelaksanaan operasi mantap brata, operasi pengamanan 2023 nanti, mulai dari pemilihan presiden dan wakil presiden, pemilihan kepada daerah dan pemilihan legislatif baik daerah maupun pusat.
Latihan pengamanan bukan hanya dilakukan di jajaran Polres Metro Bekasi Kota. Namun, juga dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia.
“Seluruh latihan pengamanan difokuskan kepada langkah-langkah antisipasi dalam pengamanan proses tahapan pemilu. Pendaftaran calon presiden dan wakil pada bulan Oktober, serta masa kampanye pada 8 November 2023 hingga 12 Februari 2024 masa tenang hingga 14 Februari 2024 mendatang,” jelasnya.
Sementara untuk tingkat kerawanan, kata dia, Polres Metro Bekasi Kota telah melakukan mapping wilayah titik-titik yang dianggap rawan akan menjadi prioritas pengamanan.
“Kita sudah melakukan mapping kerawanan dari tujuh ribu TPS yang ada. Kita kategorikan ada TPS yang rawan dan ada yg tidak rawan,” terangnya.
Dari 5 Daerah Pemilihan (Dapil) yang ada di Kota Bekasi, kata Dani, beberapa dapil yang menjadi perhatian pihaknya bakal ditempatkan personil dua anggota kepolisian. Kemudian di 12 TPS ada 24 anggota linmas yang melakukan pengamanan di TPS tersebut.
Jumlah personil yang nantinya akan terlibat pada pengamanan adalah dua per tiga jumlah anggota polres yang ada sekitar 950 personil dan ditambah dengan BKO atau keterlibatan unsur lain.
Kemudian, dengan tujuh ribu sekian TPS yang ada, masih ada BKO dari Polda untuk melakukan pengamanan-pengamanan di TPS yang ada.
Dalam latihan itu, semua diperagakan segala kemungkinan diantaranya proses unjuk rasa atas hasil pemilu serta penanganan mengatasi permasalahan lain di lapangan.
“Disimulasikan juga ketika anggota polri menemukan spanduk-spanduk partai maupun calon masih terpasang pada masa tenang. Sehingga melaporkan temuan kepada Panwaslu untuk dilakukan pencopotan. Sedangkan pihak kepolisian mengamati dan melakukan pengamanan berjalannya Pemilu,” tandasnya. (mar)