Asep mengaku menjabat sebagai Kepala KCD Pendidikan Wilayah III Jawa Barat sejak Februari 2021, sementara pengadaan tablet dilakukan pada 2019.
“Kepala KCD yang dulu sudah meninggal dunia, yang ngurus BOS Pak Dadang Iskandar juga sudah pindah ke dinas lain. Kemudian Bendaharanya yang ngurus juga pindah ke dinas pendapatan,” kelitnya.
Lebih lanjut Asep membebrkan bahwa pihaknya berencana bakal memberikan sejumlah data yang diminta oleh pihak GMNI pada siang hari ini, dengan demikian semua persoalan yang disangkakan kepadanya menjadi jelas dan terang benderang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengadaan tablet pada 2019 silam, kata dia, sebenarnya dilakukan untuk keperluan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bagi siswa kelas XII SMA/SMK.
Tetapi lantaran menyebarnya wabah Covid -19 pada dua hari menjelang pelaksanaan ujian, maka UNBK dihentikan.
Menurutnya, hingga saat ini tablet tersebut secara fisik masih ada di sekolah masing-masing penerima bantuan, tetapi beberapa diantaranya sudah mulai mengalami kerusakan.
Tablet tersebut juga dipinjamkan kepada siswa dengancatatan tidak boleh dibawa pulang ke rumah.
“Pada saat pembelajaran dipinjamkan tetapi tidak dibawa ke rumah, karena jumlahnya terbatas. Intinya tiap sekolah berbeda (jumlah bantuan tablet) sesuai dengan jumlah siswa kelas XII, karena memang pengadaannya dulu untuk UNBK,” tutupnya. (sng/mar)
Halaman : 1 2