KOTA BEKASI – RAjT Kartika Oman Putriwijaya, tentunya sosok yang sudah tidak asing lagi di dunia jurnalis dengan pengalamannya selama 5 tahun menjadi presenter di salah satu stasiun televisi swasta.
Tika sapaan akrabnya di kalangan media, mengundang sejumlah awak media di Kota Bekasi untuk kongkow dan sumbang saran terkait persoalan yang kini tengah menderanya dan berujung pelaporan ke polisi.
Pada kesempatan itu, Tika menegaskan bahwa dirinya tidak bermaksud mengadu domba antar awak media. Namun demikian, dirinya sangat menyesalkan jika urusan pribadinya menjadi konsumsi publik sehingga menimbulkan pandangan negatif terhadap dirinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Apa yang awalnya ditulis oleh rekan-rekan media itu adalah urusan pribadinya. Dan yang menginformasikan sama yang menulis juga kenal dekat dan pernah bekerjasama di lapangan,” kata Tika, Senin (18/09/2023).
Pemberitaan tentangnya yang diluncurkan secara sporadis, kata dia, berdasarkan ketidaksukaan terhadap sesama profesi yang tentunya dilarang dalam kode etik jurnalistik.
“Pada awalnya 97 media online menayangkan berita tersebut. Namun syukur Alhamdulillah, 88 media bersedia untuk ‘take down’ setelah mengetahui duduk permasalahannya. Kini hanya 9 media yang bertahan,” jelasnya.
Lebih lanjut Tika membeberkan bahwa permasalahan tersebut terpaksa dibawanya ke ranah hukum dengan melaporkan sembilan media online tersebut ke Polda Metro Jaya dengan nomor LP/B/4.886/IX/2022/SPKT/Polda Metro Jaya pada 24 September 2022, tentang dugaan tindak pidana penghinaan dan/atau pencemaran nama baik melalui media elektronik.
Sekira enam bulan kemudian, kata dia, terbitlah Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) ke empat tertanggal 29 Mei 2023 yang memuat sejumlah langkah yang telah dilakukan penyelidik seperti melakukan pemanggilan terhadap pelapor, saksi-saksi dan Ahli Dewan Pers.
Dalam SP2HP ke empat, lanjut Tika, direncanakan tindak lanjut pemanggilan terhadap penanggung jawab dan redaksi 9 media; klise.news, mediacyberbhayangkara.com, Koran-kpk.com, indonesiajurnalis.com, traznews.com, bhayangkaramerdeka.co.id, mabesbharindo.com, beritajejakfakta.id dan terakhir mediabudayaindonesia.com.
“No Viral No Justice, tidak PRESISI seperti yang digaungkan. Tiba-tiba terbitlah Surat Perintah Penghentikan Penyelidikan (SP2Lid) bernomor SPPP/104/IX/2023/Restro Bks Kota pada 11 September 2023 dengan terlapor atas nama Mustofa Hadi Karya, bukan penanggung jawab ataupun redaksi dari 9 media yang tertera di SP2HP ke empat nomor B/2034/V/2023/Restro Bks Kota,” tutupnya dengan nada kecewa seraya meminta Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota PRESISI. (mar)