BEKASI – Menyusul sorotan publik mengenai kondisi memprihatinkan di Unit Sekolah Baru (USB) SMP Negeri 62 Kota Bekasi, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi memastikan akan segera melengkapi fasilitas mebeler di sekolah tersebut dan sekolah negeri lainnya yang membutuhkan.
Distribusi sarana dan prasarana berupa meja dan kursi belajar ditargetkan akan dimulai pada pekan depan. Langkah cepat ini diambil sebagai respons langsung untuk memastikan kegiatan belajar mengajar (KBM) di seluruh wilayah Kota Bekasi dapat berlangsung dengan layak.
Respons Cepat Atas Kondisi Memprihatinkan SMPN 62
Kondisi siswa USB SMPN 62 yang terpaksa belajar lesehan tanpa fasilitas dasar menjadi pemicu utama percepatan program pengadaan ini. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Alexander Zulkarnain, menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar sekolah adalah prioritas utama.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
”Kami sudah meneken kontrak dengan pihak ketiga untuk pengadaan mebeler. Ini tidak hanya untuk SMPN 62, tetapi juga untuk seluruh SMP Negeri di wilayah Kota Bekasi yang berdasarkan data masih kekurangan sarana dan prasarana,” ujar Alexander Zulkarnain kepada jurnalis rakyatbekasi.com, Kamis (09/10/2025).

Kontrak Diteken, Distribusi Dimulai Pekan Depan
Proses pengadaan furnitur sekolah kini telah memasuki tahap akhir. Alexander menjamin bahwa proses distribusi akan segera dilaksanakan setelah semua persiapan administrasi selesai.
”Kemungkinan besar, pekan depan sudah mulai pendistribusian,” tegasnya.
Pengadaan ini mencakup meja dan kursi siswa, yang akan dialokasikan berdasarkan data kebutuhan yang telah diverifikasi oleh Disdik Kota Bekasi, untuk memastikan setiap ruang kelas yang kosong atau kekurangan fasilitas dapat segera terisi.
Kadisdik Kumpulkan Kepala Sekolah, Pastikan Bantuan Tepat Sasaran
Untuk menjamin akurasi data dan memastikan bantuan tidak salah sasaran, Disdik telah mengambil langkah proaktif dengan mengumpulkan seluruh kepala SMP Negeri di Kota Bekasi.
”Kemarin sudah saya kumpulkan semua Kepala SMP Negeri, saya mau cross check. Apakah data yang disajikan oleh mereka mengenai keadaan mebeler, baik itu kursi maupun meja, sudah benar penyajiannya,” jelas Alexander.
Minta Laporan Jika Ada Penyaluran Tak Sesuai
Alexander juga menekankan pentingnya pengawasan bersama dalam proses distribusi ini. Ia membuka pintu pelaporan jika di lapangan ditemukan adanya penyaluran bantuan yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
”Ruang-ruang yang kosong itu wajib terisi dengan mebeler yang baru. Jadi, kalau ada dalam rangka pendistribusian nanti, ada yang kelihatannya tidak sesuai dengan peruntukannya, bisa langsung laporkan ke saya,” pungkasnya seraya menunjukkan komitmennya pada transparansi dan akuntabilitas program.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.