Cemas Dampak Radiasi Tower BTS, Puluhan Warga Bekasi Utara Ramai-ramai Jual Rumah

- Jurnalis

Kamis, 30 Januari 2025 - 16:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Spanduk penolakan warga RW 13 atas pembangunan Tower BTS.

Spanduk penolakan warga RW 13 atas pembangunan Tower BTS.

Sejumlah warga di Jalan Telaga Elok 1, Perumahan Telaga Mas, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, menjual puluhan rumah karena cemas akan dampak dari tower Base Transceiver Station (BTS) yang berdiri di atas salah satu kediaman warga setempat.

Kekhawatiran ini turut mendorong warga sekitar tower untuk memasang spanduk penolakan dan menuntut pembongkaran tower tersebut.

Tower BTS tersebut diinformasikan dibangun sekitar bulan Juni 2023 tanpa adanya informasi yang jelas kepada warga.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut keterangan warga setempat, Yunia Widi Kartika (38), tower tersebut mengganggu kenyamanan warga yang tinggal di sekitar lokasi. Oleh sebab itu, ia berencana menjual kediamannya.

“Saya khawatir terhadap musibah yang mungkin saja terjadi sewaktu-waktu, ditambah dengan dampak jangka panjang akibat terpapar radiasi, terutama anak-anak. Karena bukan hanya keluarga saya, setidaknya ada 10 rumah yang berdekatan dengan tower turut dijual oleh pemiliknya,” jelas Yunia kepada wartawan, Kamis (30/01/2025).

Yunia menambahkan bahwa sudah lebih dari satu tahun dirinya telah memasarkan kediaman yang ia tempati sejak lima tahun silam.

Tower Base Transceiver Station (BTS) berdiri di atas rumah warga.

Namun, belum ada yang berminat untuk membeli rumah bertipe 36 dengan luas tanah 60 meter, karena berdekatan dengan tower.

“Dulu sudah ada yang kesini, sudah tawar menawar tapi nggak jadi. Sebelum prosesnya (jual beli) sudah lihat, karena tahu ada tower nggak jadi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yunia menyebut bahwa jika rumahnya terjual, ia berencana mencari rumah di lokasi lain yang lebih aman.

“Namun melihat kenyataan rumah tak kunjung terjual, saya bersama warga yang lain meminta agar tower tersebut dibongkar,” jelasnya.

Ketua RT setempat, Rosadi, memaparkan bahwa informasi awal yang diterimanya berkenaan dengan rencana pembangunan penguat sinyal.

“Saat itu contoh yang diberikan kepada lingkungan adalah tower jenis Monopole yang berdiri tidak jauh dari lingkungan RT 06,” imbuhnya.

Rosadi menyatakan bahwa pengurus lingkungan setempat sudah sempat menegur warga yang rumahnya menjadi lokasi berdirinya tower.

Namun, pemilik rumah beralasan bahwa mereka akan dikenai sanksi jika membatalkan perjanjian dengan perusahaan yang membangun tower tersebut.

“Pada saat sosialisasi hanya diberikan contoh-contoh jenis tower yang mungkin ada di sekitar kita. Tapi tidak memastikan gambar mana yang akan dibangun, karena dengan alasan menunggu Hammer Test (pengujian kekuatan beton),” tuturnya.

Saat ini, warga berharap agar tower tersebut dibongkar karena mengganggu kenyamanan warga, terutama setelah mendengar insiden yang menelan korban jiwa di wilayah Kabupaten Bekasi.

“Jangan menunggu korban jiwa baru ada solusi, kalau bisa pihak terkait hadir di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan solusi,” tutup Rosadi.

Dengan adanya penolakan dari warga ini, diharapkan pihak terkait segera mengambil tindakan untuk meninjau kembali izin dan keberadaan tower BTS tersebut guna memastikan keselamatan dan kenyamanan warga.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Jelang Berakhirnya Kontrak, Wali Kota Bekasi dan Gubernur DKI Jakarta Siap Bahas Kelanjutan Kerja Sama TPST Bantargebang
Tinjau RDF Plan di TPST Bantargebang, Mas Pram Targetkan Sampah Jakarta Turun jadi 6 Ribu Ton per Hari
APINDO Bekasi Ingatkan Pengusaha untuk Bayarkan THR Pekerja Tepat Waktu
Perusahaan Tak Bayar THR? Laporkan ke Posko Pengaduan Tunjangan Hari Raya Disnaker Kota Bekasi
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Pastikan THR untuk Pegawai Pemkot Cair Tiga Hari Lagi
Pegawai Honorer Pemkot Bekasi Keluhkan Gajinya Dipotong Rp47 Ribu untuk Zakat Fitrah via Baznas
Dishub Kota Bekasi Gelar Sosialisasi Ramp Check untuk Bus Angkutan Mudik Lebaran 2025
Kuota Hanya 684 Kursi, 29 Ribu Warga Kota Bekasi Adu Nasib Daftar Program Mudik Gratis 2025

Berita Terkait

Rabu, 19 Maret 2025 - 14:53 WIB

Jelang Berakhirnya Kontrak, Wali Kota Bekasi dan Gubernur DKI Jakarta Siap Bahas Kelanjutan Kerja Sama TPST Bantargebang

Rabu, 19 Maret 2025 - 13:26 WIB

Tinjau RDF Plan di TPST Bantargebang, Mas Pram Targetkan Sampah Jakarta Turun jadi 6 Ribu Ton per Hari

Rabu, 19 Maret 2025 - 09:18 WIB

APINDO Bekasi Ingatkan Pengusaha untuk Bayarkan THR Pekerja Tepat Waktu

Rabu, 19 Maret 2025 - 08:59 WIB

Perusahaan Tak Bayar THR? Laporkan ke Posko Pengaduan Tunjangan Hari Raya Disnaker Kota Bekasi

Selasa, 18 Maret 2025 - 21:02 WIB

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Pastikan THR untuk Pegawai Pemkot Cair Tiga Hari Lagi

Berita Terbaru

error: Content is protected !!