DPRD Kota Bekasi Desak DLH Usut Tuntas Temuan Limbah Medis di TPA Sumurbatu

- Jurnalis

Senin, 21 April 2025 - 13:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tempat Pembuangan Sampah Akhir Sumurbatu.

Tempat Pembuangan Sampah Akhir Sumurbatu.

Anggota Komisi 2 DPRD Kota Bekasi, Anton, menemukan adanya tumpukkan limbah medis yang dibuang sembarangan oleh oknum tertentu di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumurbatu, Bantargebang.

Limbah medis tersebut diduga berasal dari beberapa rumah sakit di Kota Bekasi yang tidak dikelola dengan baik hingga akhirnya berakhir di TPA secara tidak semestinya.

Temuan ini mencuat setelah Anton melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi, menindaklanjuti laporan dari masyarakat sekitar.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saya menerima laporan dari warga terkait dugaan pembuangan limbah medis oleh beberapa rumah sakit di Bekasi. Saat saya datang ke sana, ternyata benar ada banyak sampah medis yang dibuang di TPA Sumurbatu,” ungkap Anton kepada wartawan di lokasi sidak pada Minggu (20/04/2025) sore.

Anton mengungkapkan bahwa limbah medis yang ditemukan mencakup berbagai jenis limbah berbahaya, seperti bekas infus, bekas cairan urine, sisa obat-obatan, dan limbah medis lainnya.

Ia menegaskan bahwa pembuangan limbah medis secara sembarangan ini tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan.

“Ini sangat berbahaya, apalagi kalau sampai ada jarum suntik. Situasi ini jelas menjadi insiden buruk bagi Kota Bekasi, yang saat ini tengah menjadi sorotan terkait pengelolaan sampah. Saya menduga ada oknum yang sengaja melakukan pembuangan ini,” tegas politisi dari PDI Perjuangan ini.

Anton menilai temuan ini mencoreng upaya Pemerintah Kota Bekasi dalam menangani persoalan sampah, terutama saat Kota Bekasi tengah berupaya beralih ke sistem pengelolaan Sanitary Landfill.

Temuan Limbah Medis di TPA Sumurbatu.

Ia meminta agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi segera mengambil tindakan tegas, termasuk mengadakan inspeksi langsung ke lokasi guna mengusut sumber limbah medis tersebut.

“Saya minta Kepala DLH Kota Bekasi segera turun langsung ke TPA Sumurbatu untuk menyelidiki masalah ini. Ini bukan hanya persoalan kebersihan, tetapi juga menjadi perhatian khusus bagi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” keluh Anton.

Anton juga mendorong Gakkum (Penegakan Hukum) dari DLH untuk melakukan investigasi, termasuk memeriksa rekaman CCTV yang ada di lokasi.

Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi siapa saja pihak yang bertanggung jawab atas pembuangan limbah medis ke TPA Sumurbatu.

“Saya yakin ini adalah ulah oknum tertentu. Gakkum dari DLH harus turun tangan. Cek CCTV dan pastikan siapa saja yang membuang limbah medis ini. Kita tidak bisa membiarkan masalah ini terus terjadi,” tandasnya.

Limbah medis yang dibuang sembarangan tidak hanya berpotensi mencemari lingkungan, tetapi juga meningkatkan risiko penyebaran penyakit.

Limbah seperti jarum suntik, infus, dan sisa cairan medis lainnya dapat mengandung bahan berbahaya dan infeksius yang membahayakan kesehatan masyarakat sekitar, terutama bagi para pekerja di TPA.

“Limbah medis ini seharusnya dikelola secara khusus sesuai aturan. Jika dibiarkan, kita tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga membahayakan kesehatan masyarakat luas,” jelas Anton.

Anton berharap Pemerintah Kota Bekasi melalui DLH dapat segera mengambil tindakan untuk mengatasi persoalan ini.

Ia juga meminta agar rumah sakit di Bekasi lebih bertanggung jawab dalam mengelola limbah medis mereka.

Penegakan hukum dan pengawasan yang lebih ketat dinilai menjadi langkah penting untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.

“Kita harus memastikan bahwa limbah medis dikelola dengan benar sesuai aturan yang berlaku. Ini adalah tanggung jawab kita semua untuk menjaga lingkungan dan kesehatan masyarakat,” tutupnya.


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

10.000 Pekerja Rentan di Bekasi Dapat BPJS Ketenagakerjaan Gratis, Komisi 4 DPRD: Masih Jauh dari Kebutuhan
Komisi VI DPR Bakal Panggil Produsen Aqua terkait Penggunaan Air Sumur Bor Bukan Pegunungan
Targetkan Juara Umum Porprov Jabar 2026, Komisi 4 Desak KONI Kota Bekasi Matangkan Pemetaan Cabor Unggulan
Peringatan HSN 2025, Ketua Fraksi Gerindra Demokrat DPRD Kota Bekasi Dorong Santri Jadi Motor Kemajuan Bangsa
Realisasi Pembangunan Fisik Jauh dari Target, Komisi II DPRD Kota Bekasi Panggil DBMSDA dan Disperkimtan
Hadapi Krisis Sampah 1.800 Ton per Hari, DPRD Dorong Proyek PSEL Kota Bekasi dan Edukasi Warga
Bus Transpatriot Bekasi ‘Comeback’ Akhir 2025, Komisi 2 Minta Pengelola Berbenah
Anggaran TKD Dipangkas Rp153 Miliar, Perjalanan Dinas DPRD Kota Bekasi Dibatasi Mulai 2026

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 13:04 WIB

10.000 Pekerja Rentan di Bekasi Dapat BPJS Ketenagakerjaan Gratis, Komisi 4 DPRD: Masih Jauh dari Kebutuhan

Jumat, 24 Oktober 2025 - 15:09 WIB

Komisi VI DPR Bakal Panggil Produsen Aqua terkait Penggunaan Air Sumur Bor Bukan Pegunungan

Kamis, 23 Oktober 2025 - 15:45 WIB

Targetkan Juara Umum Porprov Jabar 2026, Komisi 4 Desak KONI Kota Bekasi Matangkan Pemetaan Cabor Unggulan

Rabu, 22 Oktober 2025 - 19:11 WIB

Peringatan HSN 2025, Ketua Fraksi Gerindra Demokrat DPRD Kota Bekasi Dorong Santri Jadi Motor Kemajuan Bangsa

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:31 WIB

Realisasi Pembangunan Fisik Jauh dari Target, Komisi II DPRD Kota Bekasi Panggil DBMSDA dan Disperkimtan

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca