Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhamad, menyebut bahwa Pemerintah Kota Bekasi tidak menutup opsi untuk menganggarkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada siswa sekolah, balita, ibu hamil, dan menyusui sesuai program dari Presiden Prabowo Subianto.
Program tersebut sudah berjalan di Kota Bekasi, dengan MBG perdana beroperasi secara massal pada Senin (06/01/2024) lalu di wilayah Jatiasih.
“Sampai saat ini belum (alokasi anggaran untuk MBG), tapi kita manut, taat dan patuh, kalau nanti kita diminta untuk berkontribusi dan berpartisipasi untuk itu. Jadi ini masih dikelola oleh Pemerintah Pusat melalui lembaga khusus yang dibentuk,” ucap Raden Gani saat dikonfirmasi RakyatBekasi.com melalui keterangannya, dikutip Kamis (09/01/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, program MBG sendiri masih berada di bawah kewenangan Pemerintah Pusat. Sedangkan, di sisi daerah, Pemerintah Daerah menyiapkan lahan untuk dapur umum yang dikelola oleh Kodim 0507/Bks.
Saat ini, lokasi dapur umum berada di Margamulya, Bekasi Utara, yang turut dikelola bersama Badan Gizi Nasional (BGN).
“Kita siapkan lahannya itu, karena memang ini tidak dialihkan kewenangannya ke daerah. Tapi pada prinsipnya Pemerintah Daerah siap saja,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bekasi terpilih, Abdul Harris Bobihoe, berharap agar seluruh pihak dapat bersabar dan tak tergesa-gesa, mengingat program Makan Bergizi Gratis yang digawangi Presiden Prabowo merupakan pilot project yang ke depannya bakal terus disempurnakan pelaksanaannya.
Harris menjelaskan bahwa program MBG ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak di berbagai wilayah, termasuk madrasah dan pondok pesantren.
“Program ini memang dirancang untuk dilaksanakan secara bertahap agar dapat menjangkau lebih banyak anak-anak yang membutuhkan. Kami berharap semua pihak dapat bersabar dan mendukung program ini agar dapat berjalan dengan baik,” tuturnya.
Dengan adanya program MBG, kata dia, diharapkan pemenuhan gizi anak-anak di Kota Bekasi dapat meningkat secara signifikan.
“Sebagai Wakil Wali Kota terpilih, saya bersama Mas Tri Adhianto akan mengawal Pemerintah Kota Bekasi untuk terus berkomitmen menjalankan program Bapak Presiden Prabowo Subianto dengan meningkatkan jumlah dapur yang melayani program ini sehingga dapat menjangkau lebih banyak anak-anak di berbagai sekolah, termasuk madrasah dan pondok pesantren,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyarankan pemerintah menghentikan sementara program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah dimulai sejak Senin (06/01/2025).
Pasalnya program tersebut tidak merata karena masih banyak sekolah madrasah dan pondok pesantren (ponpes) belum menerimanya.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyarankan program itu dibatalkan, ketimbang ada diskriminatif ke anak sekolah swasta.
“Kalau enggak berani menyesuaikan semuanya, batalkan. Kalau didiskriminasi ya dibatalkan saja, kalau misalkan alasannya enggak ada uang, ya batalkan saja,” ucap Anwar dikutip dari Inilah.com, Rabu (08/01/2025).
Buya Anwar, sapaan akrabnya menyayangkan program MBG yang bagus itu belum merata dilakukan khususnya di sekolah pendidikan Islam.
Padahal, dana yang dikeluarkan negara terbilang besar. Jika pemerintah tidak mampu, Anwar juga menyarankan, program MBG diberikan ke anak yang kurang mampu saja.
“Pertanyaannya ada dana enggak? Ada? Ya kalau begitu seluruh anak Indonesia dikasih. Tapi kalau enggak bisa mengasih semuanya, ya batalkan saja. Atau tetap dilaksanakan, cuma diberikan kepada anak yang tidak mampu, setuju itu, bagus,” pungkasnya.