Varian COVID-19 Omicron dapat menyebabkan pasien mengalami gejala yang hanya terjadi pada malam hari. Gejala Omicron muncul di malam hari.
Seorang dokter di Inggris mengklaim varian baru ini menyebabkan beberapa orang yang terinfeksi banyak berkeringat di malam hari.
Dr. Amir Khan dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) menyebutkan, gejala Omicron muncul di antara lima pasien COVID-19 yang terinfeksi, salah satunya mengalami gejala menonjol karena hanya muncul pada malam hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mengutip dari Medical Daily, mencatat, berkeringat saat malam hari pada pasien bisa menyebabkannya bangun dan berganti pakaian.
Ini bukan pertama kalinya para ahli mengamati keringat berlebih di malam hari pada pasien COVID-19. Pada Desember lalu, sekelompok peneliti juga mencatat sebanyak 114 orang dari 212 peserta studi melaporkan banyak berkeringat sementara 102 dari mereka melaporkan berkeringat pada malam hari saat memerangi virus.
Sementara itu, penelitian berbeda dari Rumah Sakit Guizhou University beberapa waktu lalu menunjukkan keringat malam bisa menjadi gejala pertama pneumonia COVID-19.
Namun, laporan ilmiah itu tidak didukung bukti yang luas sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendukung apa yang peneliti temukan. Meski demikian, beberapa ahli medis sejak itu mengakui keringat malam sebagai salah satu gejala infeksi COVID-19.
“Ini penting, dan penting bagi kita untuk tetap waspada terhadap gejala-gejala ini. Jika kita ingin melacak Omicron dan melacaknya di seluruh dunia, kita harus bisa menguji orang-orang dengan gejala ini,” kata Dr. Khan seperti dikutip dari New York Post, Selasa, (04/01/2022).
Dibandingkan dengan varian Delta, Omicron menyebabkan COVID-19 bergejala ringan seperti tenggorokan gatal, nyeri otot ringan, kelelahan ekstrem, batuk kering dan keringat malam.
Hal senada diungkapkan Dr. Angelique Coetzee, dokter Afrika Selatan yang pertama kali membunyikan alarm pada varian Omicron. Dia mengatakan, sebagian besar pasien Omicron menunjukkan gejala yang sangat ringan dari infeksi.
Varian Omicron Cepat Bermutasi, Masyarakat Tahan Diri ke Luar Negeri
Dr. Nadia menghimbau masyarakat untuk menahan diri tidak bepergian ke negara-negara dengan transmisi penularan Omicron yang sangat tinggi.
“Jangan egois, harus bisa menahan diri untuk tidak bepergian dulu ke negara dengan transmisi penularan COVID-19 yang sangat tinggi seperti Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat. Kita harus bekerjasama melindungi orang terdekat kita dari tertular COVID-19. Mari kita menahan diri,” tegas dr. Nadia.