Twitter dilaporkan tengah mengalami anomali pada fitur pencariannya. Informasi ini diketahui dari sejumlah laporan warganet yang menyebut tidak bisa melakukan pencarian dengan keyword atau kata kunci Mega di platform tersebut.
Chairman CISSReC Pratama Persadha mengatakan, sulit menjelaskan dengan pasti mengapa pencarian dengan kata kunci mega tidak berhasil di twitter.
“Tentu yang bisa menjawab dari pihak twitter sendiri,” kata pakar keamanan siber tersebut kepada rakyatbekasi.com, Sabtu (14/01/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kendati demikian, menurut Pratama ada kemungkinan kata kunci tersebut gagal muncul karena terlalu banyak dan terlalu umum.
Keyword “mega” tidak hanya merujuk pada satu orang, satu hal, satu peristiwa saja. Kata Mega juga dipakai dalam banyak bahasa,”
“Ini yang mungkin membuat keyword mega tidak muncul,” sambungnya.
Pratama melanjutkan berdasarkan uji coba lain yang dilakukan, pencarian yang menggunakan keyword Mega disertai kata-kata lain masih bisa muncul.
Sebagai contoh, mencoba berbagai kombinasi, seperti Mega Wati, Mega PDIP, Mega Bazaar, Mega Watt, hingga Mega Byte.
“Bila dikaitkan dengan nama politisi tanah Megawati misalnya, maka keyword tersebut muncul. Jadi harus lebih mendetail sehingga algoritma twitter bisa bekerja mengumpulkan twit dan menyeleksi mana yang ditampilkan,” tuturnya.
Diketahui sebelumnya hasil pencarian ketika mengetikkan kata Mega dalam pencarian malah menampilkan pesan seperti ketika Twitter mengalami masalah.
“Oops, something went wrong. But don’t worry-it’s not your fault,” tulis keterangan yang muncul ketika melakukan pencarian dengan keyword tersebut.
Selain itu, ada pula notifikasi yang berbunyi, “Cannot retrieve Tweets at this time. Please try again later”. Lalu di bagian bawah, ada tombol Retry yang menandakan pengguna perlu mengulangi pencarian tersebut.
Untuk itu Pratama mengatakan sebaiknya warganet yang penasaran bisa langsung mencolek Elon Musk selaku Bos Twitter untuk mendapatkan jawaban pasti.
“Karena Elon Musk sendiri sedang menggalakkan program agar twitter lebih terbuka dan transparan,” tandasnya. (*)