Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi memastikan bahwa proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah-sekolah yang terdampak banjir telah berangsur pulih dan kembali normal. Hal ini menyusul banjir besar pada Senin (03/03/2025) lalu, yang merupakan imbas dari kiriman air dari wilayah Bogor.
Meski begitu, beberapa sekolah masih menghadapi keterbatasan dalam pelaksanaan KBM karena sarana dan prasarana (sarpras) pendidikan yang rusak akibat banjir.
“Alhamdulillah, semua siswa sudah kembali bersekolah hari ini (Senin, 10/03/2025). Kegiatan Belajar Mengajar sudah normal kembali,” kata Sekretaris Disdik Kota Bekasi, Warsim Suryana, usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD HUT ke-28 Kota Bekasi di Gedung DPRD Kota Bekasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tantangan dalam Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
Meski sebagian besar sekolah telah kembali beraktivitas, Warsim mengakui bahwa beberapa sekolah mengalami keterbatasan sarana, seperti meja dan bangku yang rusak atau belum sepenuhnya kering. Akibatnya, beberapa siswa harus belajar secara lesehan untuk menerima materi dari guru.
“Mungkin ada beberapa siswa yang belajar lesehan karena bangku dan kursi mereka masih belum kering. Namun, kami terus berusaha untuk mengatasi masalah ini agar semua kegiatan belajar mengajar berjalan lebih baik,” jelas Warsim.
Belum Semua Sekolah Kembali Normal
Anggota Komisi 4 DPRD Kota Bekasi dari Fraksi Gerindra Demokrat, Misbahudin, menambahkan bahwa berdasarkan laporan yang diterima oleh Komisi 4, belum semua satuan pendidikan dapat melaksanakan KBM secara normal. Salah satu contohnya adalah SD Negeri 6 Jatirasa, yang masih terdampak banjir hingga saat ini.
“Belum semua sekolah dapat melaksanakan KBM. Masih ada yang menghadapi kendala karena kerusakan sedang hingga berat. Misalnya, di beberapa lokasi seperti Jatiasih, kondisinya masih membutuhkan perhatian lebih,” ujar Misbahudin.
Upaya Pemulihan Sarpras Pendidikan
Sebagai bagian dari upaya pemulihan, pemerintah terus mendata kerusakan sarpras yang terjadi. Warsim sebelumnya menyebutkan bahwa kerusakan meliputi buku, meja, kursi, dan perangkat teknologi seperti komputer dan laptop.
Proposal bantuan anggaran untuk perbaikan sarpras telah diajukan kepada Pemerintah Pusat, dan Disdik berharap anggaran ini segera terealisasi agar proses belajar-mengajar tidak terganggu.
Harapan untuk Pemulihan yang Lebih Cepat
Pemerintah Kota Bekasi dan DPRD berharap agar seluruh sekolah dapat kembali normal dalam waktu dekat.
Dengan bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi, diharapkan segala kerusakan dapat segera ditangani, dan siswa-siswi di Kota Bekasi dapat belajar dengan nyaman.
“Semoga proses pemulihan sarpras pendidikan dapat berjalan lancar. Kami ingin memastikan bahwa seluruh siswa dapat belajar dengan nyaman tanpa ada kendala yang berarti,” tutup Misbahudin.