BEKASI – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi memasang target optimis untuk realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2025. Di sisa satu bulan menjelang tutup buku anggaran, Bapenda menargetkan pencapaian PAD Kota Bekasi 2025 bisa menembus angka 85 persen.
Optimisme ini muncul di tengah sorotan tajam dari legislatif, mengingat realisasi pendapatan hingga akhir Oktober lalu masih jauh dari harapan. Waktu yang tersisa kini menjadi krusial untuk menggenjot seluruh sektor pendapatan.
Optimisme Bapenda di Tengah Keterbatasan Waktu
Kepala Bapenda Kota Bekasi, Muhammad Solikhin, mengakui bahwa waktu yang tersisa sangat singkat. Meski demikian, ia tetap optimis target realisasi PAD Bekasi dapat tercapai melalui upaya maksimal di sisa waktu yang ada.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
”Saat ini, realisasi PAD kita sudah hampir berada di angka 72 persen,” ujar Solikhin kepada wartawan, Rabu (05/11/2025).
Pendorong Sektor PBB dan BPHTB
Solikhin menjelaskan bahwa ada tren kenaikan pendapatan yang menjadi dasar optimismenya, terutama dari dua sektor utama yang sedang digenjot melalui program relaksasi.
”Kita lihat ada kenaikan pendapatan di sektor relaksasi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) dan relaksasi BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) yang PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap). Tapi memang masih belum signifikan,” jelasnya.
Meski target awal 90 persen yang pernah disampaikannya sulit tercapai, Solikhin menegaskan target 85 persen tetap harus dikejar.
”Saya berharap bisa mendekati, semoga di angka 85 persen. Walaupun, sebelumnya saya sempat menargetkan PAD di angka 90 persen, waktu saya ditanya oleh para Anggota DPRD dengan posisi saya masih 2 hari kerja. Gapapa, tapi itu tetap harus dikejar,” pungkas Solikhin.
Sorotan Tajam Komisi 3 DPRD Kota Bekasi
Optimisme Bapenda tersebut kontras dengan pandangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi. Dalam Rapat Paripurna pada Kamis (30/10/2025) lalu, kritik tajam disampaikan langsung kepada Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.
Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Kota Bekasi, Alit Jamaludin, secara terbuka menyoroti kinerja pendapatan daerah. Alit mengungkapkan data bahwa realisasi PAD hingga minggu terakhir Oktober 2025 baru mencapai angka 66,58 persen.
”Saya mengingatkan Pak Wali, target PAD kita sampai Bulan Oktober… Kami dari Komisi 3 baru mendapat laporan dari Bapenda Kota Bekasi bahwa target pencapaian Pendapatan Asli Daerah sampai minggu terakhir bulan Oktober ini baru sebesar 66,58 persen,” tegas Alit saat menyampaikan interupsi.
Menagih Janji Target 90 Persen
Alit Jamaludin juga mengingatkan Wali Kota dan Kepala Bapenda akan janji mereka sebelumnya yang menargetkan realisasi PAD bisa mencapai minimal 90 persen pada akhir tahun 2025.
”Jadi mohon untuk bisa dievaluasi dan menjadi perhatian bagaimana kemudian target PAD ini bisa dioptimalisasi, khususnya di akhir tahun,” sambung Alit, mendesak adanya evaluasi kinerja OPD terkait.
Respon Wali Kota dan Evaluasi Kinerja OPD
Menanggapi sorotan tersebut, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyatakan bahwa kritik dari Komisi 3 DPRD telah menjadi catatan penting bagi Pemerintah Daerah untuk segera ditindaklanjuti.
”Saya kira kan itu sudah menjadi catatan buat kita, makanya tadi tidak kita konfrontir. Karena itu nanti langsung sudah didengar oleh SKPD-nya,” ujar Tri Adhianto.
Tri Adhianto mengindikasikan bahwa lambannya pencapaian target pendapatan sebagian disebabkan oleh adanya rasionalisasi program dan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah.
”Jadi apapun pada dasarnya, ini menjadi catatan dan evaluasi untuk bisa segera dioptimalkan hingga akhir tahun mendatang,” pungkasnya.
Bagaimana menurut Anda, mampukah Pemkot Bekasi mengejar target PAD 85% di sisa waktu satu bulan ini? Sampaikan pendapat Anda di kolom komentar.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



























