Kunker ke Kota Bekasi, Pj Bey Wanti-wanti Jeratan Judi Online dan Pinjol

- Jurnalis

Senin, 15 Juli 2024 - 21:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin selepas melakukan kunjungan pembukaan perdana Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2024 Tingkat SMA/SMK/MA Sederajat se-Jawa Barat di SMA Negeri 5 Kota Bekasi, Senin (15/07/2024).

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin selepas melakukan kunjungan pembukaan perdana Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2024 Tingkat SMA/SMK/MA Sederajat se-Jawa Barat di SMA Negeri 5 Kota Bekasi, Senin (15/07/2024).

KOTA BEKASI – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengimbau kepada segenap Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Bekasi untuk tidak terjebak dalam fenomena permainan Judi Online (Judol) maupun Pinjaman Online (Pinjol) yang imbasnya dapat merugikan diri sendiri hingga keluarga.

Pj Bey mengingatkan hal tersebut kepada seluruh Camat dan Lurah di Pemerintah Kota Bekasi selepas dirinya melaksanakan kunjungan kerja (kunker).

“Jadi saya ingatkan lagi kepada Pak Lurah Pak Camat, ingatkan warganya terkait dengan judol dan pinjol. Judol kita juara se-Indonesia di Jawa Barat Rp 16,5 Triliun dan Pinjol terakhir Rp 3,8 Triliun. Dan saya sudah ingatkan betul bahwa hati-hati, pertama jangan gegabah dengan judol ini, karena dampaknya luar biasa dan jauhi lah judi, mau judi online atau apapun namanya, jauhi,” ucap Pj Bey saat ditemui RakyatBekasi.com di Aula Nonon Sonthanie Gedung Plaza Pemkot Bekasi, Senin (15/07/2024).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sudah sepatutnya, kata dia, bagi para ASN untuk bisa bekerja seperti biasanya dan harus diingat bahwa tidak ada cara instan dalam mendapatkan uang, justru alangkah lebih baiknya uang tersebut ditabung.

“Jadi jangan berpikir secara instan untuk mendapatkan uang dengan mudah, yang akhirnya malah menyengsarakan semuanya,” jelasnya.

Terlebih, kata dia, awalnya Judol dan Pinjol itu terjadi secara beriringan. Di awali dari seseorang yang bermain dan ketika sudah kalah, ada rasa ketagihan yang hendak dilakukan untuk bermain kembali dengan melakukan Top Up.

“Jadi saya pikir judol tidak berhubungan dengan pinjol awalnya, ternyata mungkin karena ketagihan. Jadi setiap mau top up main judinya ditanya mau pinjaman itu masuknya ke pinjol. Jadi tidak heran bagi yang main judol, habis rumah, habis harta, karena ketagihan judi. Jadi sekali lagi, harus diingatkan warganya agar tidak terjerat judol dan pinjol,” tutupnya.


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemkot Bekasi dan Kejari Teken PKS Integritas Pendampingan Hukum Lima BUMD
Wali Kota Bekasi: Dana Rp1,7 Triliun di RKUD Bukan Mengendap, Ini Penyebabnya
Andri Andreas Saragih Pimpin Pemuda Katolik Kota Bekasi 2025-2028, Usung Misi Akselerasi Organisasi
Beredar Video Banjir Viral di Cipendawa Baru, Wali Kota Bekasi Pastikan Hoaks
Disperkimtan: Pembebasan Lahan PLTSa Kota Bekasi Tak Gusur Rumah Warga
Serapan Anggaran Kota Bekasi Baru 50,70% di Akhir Oktober, BPKAD Desak OPD Genjot Belanja
Wajah Baru Transportasi Bekasi: Bus Listrik ‘Trans Beken’ Muncul, Gantikan Transpatriot?
Mengawal Masa Depan Air Bersih Bekasi: Peran Vital Dewan Pengawas dalam Transformasi Strategis Perumda Tirta Patriot

Berita Terkait

Senin, 27 Oktober 2025 - 14:22 WIB

Pemkot Bekasi dan Kejari Teken PKS Integritas Pendampingan Hukum Lima BUMD

Senin, 27 Oktober 2025 - 12:41 WIB

Wali Kota Bekasi: Dana Rp1,7 Triliun di RKUD Bukan Mengendap, Ini Penyebabnya

Senin, 27 Oktober 2025 - 12:09 WIB

Andri Andreas Saragih Pimpin Pemuda Katolik Kota Bekasi 2025-2028, Usung Misi Akselerasi Organisasi

Senin, 27 Oktober 2025 - 11:34 WIB

Beredar Video Banjir Viral di Cipendawa Baru, Wali Kota Bekasi Pastikan Hoaks

Minggu, 26 Oktober 2025 - 13:09 WIB

Serapan Anggaran Kota Bekasi Baru 50,70% di Akhir Oktober, BPKAD Desak OPD Genjot Belanja

Berita Terbaru

Proses pengadaan sistem perpajakan Coretax (Core Tax Administration System) kini menuai sorotan tajam.

Parlementaria

Komisi XI DPR Desak BPK Audit Pengadaan Sistem Coretax

Senin, 27 Okt 2025 - 22:30 WIB

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca