“Saya suruh nunggu dari jam 8, tapi jam 6 pagi udah datang kesini. Kita di oper oper kesana kesini, apakah engga ada solusi lain, jauh jauh hari secara kesiapannya melalui RT atau RW,” ucapnya saat ditemui di lokasi, Rabu (21/02/2024).
Kurnia mengeluhkan, warga datang yang hendak membeli beras merasa tidak terlayani dengan cukup baik, oleh Dinas terkait. Sebab, masyarakat kini benar-benar tengah membutuhkan ketersediaan beras, imbas harganya yang melambung tinggi.“Warga datang membludak, karena saat ini beras langka, tidak pernah seperti ini. Jadi orang berjuang untuk beras, karena beras adalah kebutuhan pokok untuk manusia, tanpa lauk boleh kenyang, tapi beras yang utama,” sambungnyaKurnia menambahkan, atas adanya kejadian itu. Dirinya sudah tidak lagi berminat untuk membeli beras. Karena, sistem pelaksanaan yang semrawut.“Saya juga udah mau pulang, dibikin kayak bola, kayak binatang begini, yang datang kesini warga yang susah loh, bukan warga yang mampu, kita mengharapkan beras disini, kita beli bukan gratis,” keluhnya.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.























