BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi mengambil langkah tegas untuk meningkatkan keamanan wilayah pasca-insiden penyerangan Gedung Mapolrestro Bekasi Kota pada Minggu (31/08/2025) malam.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menginstruksikan penguatan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) sebagai respons cepat atas kericuhan yang menyebabkan 48 orang diamankan oleh pihak kepolisian.
Langkah ini diambil setelah Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota berhasil mengamankan puluhan orang yang terlibat dalam aksi tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan data kepolisian, mayoritas dari mereka yang diamankan merupakan warga Kota Bekasi, meskipun ada juga yang berasal dari luar wilayah.
“Insiden ini menjadi bahan evaluasi serius bagi kita semua,” ujar Tri Adhianto saat ditemui rakyatbekasi.com di Plaza Pemerintah Kota Bekasi, Selasa (02/09/2025). “Ini harus menjadi perhatian seluruh elemen, bukan hanya pemerintah, tetapi juga warga masyarakat, termasuk lingkungan keluarga.”
Evaluasi Keamanan dan Peran Aktif Warga
Menindaklanjuti peristiwa tersebut, Tri Adhianto menekankan pentingnya kewaspadaan dini yang dimulai dari tingkat lingkungan terkecil, yakni RT dan RW.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi berkomitmen untuk kembali menggalakkan Siskamling secara masif di seluruh wilayah.
”Kami memiliki komitmen agar unsur kewilayahan kembali menggulirkan pengawasan masyarakat melalui Siskamling,” jelasnya.
Sebagai langkah pendukung, Pemkot Bekasi juga merencanakan pengadaan Handy Talkie (HT) yang akan didistribusikan kepada para pemangku wilayah.
Tujuannya adalah untuk mempercepat koordinasi dan komunikasi antarwarga serta dengan aparat keamanan jika terjadi situasi darurat.
48 Orang Diamankan, Identitas Pelaku Didalami
Pihak kepolisian masih terus mendalami motif di balik aksi penyerangan Mapolrestro Bekasi Kota. Dari 48 orang yang telah diamankan, proses identifikasi dan penyelidikan lebih lanjut terus dilakukan untuk mengungkap kemungkinan adanya provokator atau dalang di balik kericuhan.
Meskipun pada pernyataan awal sempat disebutkan kemungkinan keterlibatan massa dari luar daerah, data terbaru menunjukkan mayoritas pelaku berdomisili di Kota Bekasi.
Hal ini menjadi fokus utama pemerintah daerah untuk melakukan pembinaan dan pencegahan di tingkat lokal.
”Secara umum, ada warga Kota Bekasi, dan ini menjadi evaluasi bagi kita bersama untuk lebih meningkatkan kepedulian di lingkungan masing-masing,” tambah Tri.
Komitmen Penegakan Hukum Tegas
Wali Kota Tri Adhianto menyatakan dukungan penuh kepada aparat kepolisian untuk menindak tegas siapa pun yang terbukti melanggar hukum dalam insiden tersebut.
Ia menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak yang berwenang tanpa intervensi.
”Pemerintah tidak boleh berandai-andai. Prosesnya sudah ditangani aparat, dan kita tinggal menyikapinya dengan bijak,” tegasnya.
Ia menambahkan, jika ada pihak yang terbukti melakukan tindak pidana, tindakan hukum yang terukur dan tegas harus diterapkan untuk memberikan efek jera.
”Kalau ada hal-hal yang terkait dengan tindak pidana, pemerintah harus hadir dan tegas. Harus ada reward and punishment, karena ini adalah negara hukum,” pungkasnya.
Pemerintah Kota Bekasi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta menjaga kondusivitas lingkungan dan segera melapor kepada pihak berwenang jika menemukan aktivitas yang mencurigakan.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




























