KOTA BEKASI – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi menggelar lanjutan Sidang Administratif Pemilu 2024 kasus dugaan penggelembungan suara yang dilakukan oleh PPK Bekasi Timur, Senin (18/03/2024).
Sidang Administratif kali ini dipimpin oleh Ketua Bawaslu Kota Bekasi Vidya Nurrul Fathia selaku Ketua Majelis Pemeriksa dan didampingi oleh Kordiv Bawaslu Kota Bekasi Bashan Sanu sebagai Majelis Pemeriksa
Pihak Pelapor Supriadi menyampaikan beberapa dakwaan yang disangkakan kepada terlapor Ketua PPK Bekasi Timur berinisial MLM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya pelapor atas dugaan Penggelembungan Suara yang dilakukan institusi PPK Bekasi Timur. Bahwa PPK Kecamatan Bekasi Timur diduga telah melakukan penggelembungan suara saat Rapat Plano Rekapitulasi per tanggal 26 Febuari sampai 1 Maret 2024 dengan bukti terlampir,” ucap Supriadi dalam sidang tersebut, Senin (18/03/2024).
Dugaan Penggelembungan Suara tersebut semakin kuat terjadi, kata dia, dengan berkurangnya perolehan suara Partai Nasdem saat Rekapitulasi Suara Ulang menjadi 7.822 suara.
“Sebelum Rekapitulasi Suara Ulang digelar, Partai Nasdem, baik suara partai dan calegnya mendapatkan sebanyak 8.266 suara,” bebernya.
Dugaan penggelembungan tersebut semakin jelas tatkala Anggota PPK Kecamatan Bekasi Timur Gregy Thomas dengan lantang bernyanyi bahwa Ketua PPK Bekasi Timur MLM melakukan pelanggaran administratif atau maladministrasi.
“Dalam gugatan atau pelaporan, dua alat bukti kami berikut satu video pengakuan sudah kami berikan kepada pemeriksa dari unsur Bawaslu pada tanggal 13 Maret 2024,” jelasnya dalam penyampaian dakwaan.
Sementara itu di tempat yang sama, Ketua PPK Bekasi Timur MLM selaku pihak terlapor kali ini menghadiri sidang tersebut dengan didampingi Kuasa Hukumnya. MLM hanya menyampaikan beberapa keterangan dari dakwaan yang dikemukakan.
Bahkan sidang sempat molor dari jadwalnya karena MLM belum hadir di ruang sidang.
“Saya Muhammad Lukman PPK Kecamatan Bekasi Timur. Saat ini dari KPU sudah menyatakan nonaktif sebagai Ketua PPK,” ujarnya.
“Saya baru dapat undangan semalam, makanya tadi di grup PPK juga pada nanya sudah dapat surat undangan apa belum, saya bingung surat undangan itu sampai kemana. Makanya saya jalan jam 10.30 belum kesini, karena didampingi oleh tim saya dan kuasa hukum saya,” kelitnya.
Kuasa Hukum Terlapor Tarsisius Teren Utomo mengungkapkan bahwa kliennya belum berkenan untuk menjawab dakwaan yang disampaikan oleh pelapor.
“Bahwa kami belum bisa menjawab pernyataan dari pelapor. Kami meminta waktu untuk menjawab laporan dari terlapor atas aduannya ke Bawaslu,” ucap Tarsisius.
Mendengar jawaban dari kuasa hukum terlapor, Ketua Majelis Pemeriksa pun memutuskan untuk menskors sidang dan akan dilanjutkan pada Rabu (20/03/2024) dengan agenda pembuktian dan mendengarkan jawaban dari terlapor.
“Sidang akan kita lanjutkan pada Rabu (20/03/2024) dengan agenda pembuktian,” pungkasnya.