KOTA BEKASI – Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Bekasi melaporkan mengenai progress pembangunan MRT Jakarta Koridor Timur – Barat (East – West) meliputi Tomang, Jakarta Barat sampai Medan Satria, kini sudah disosialisasikan kepada masyarakat melalui pembangunan proyek MRT Bekasi – Jakarta – Balaraja pada tahun 2024.
Adapun, sosialisasi yang sudah dilakukan di antaranya sebagai bentuk pembebasan lahan terhadap proyek tersebut, kepada warga yang nantinya akan terdampak pembangunan.
“Pembebasan lahan kemarin kita sudah, sosialisasi kepada masyarakat yang terkena imbas. Kedua kita sudah konsultasi publik kepada masyarakat. Masyarakat mendukung terkait dengan kegiatan yang akan berjalan, tahap selanjutnya adalah penetapan lokasi dari Pak Wali Kota Bekasi dan sedang diproses saat ini,” ucap Kepala Disperkimtan Kota Bekasi Widayat Subroto Hardi saat ditemui RakyatBekasi.com di Gedung DPRD Kota Bekasi, Rabu (14/08/2024) Sore.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Widayat mengatakan, guna mendukung pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) itu, kurang lebih lahan yang diperlukan untuk pembebasan lahan tak kurang dari 3,9 Hektare.
Hal tersebut diketahui usai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dari Pemerintah Kota Bekasi melakukan Rapat Kerja menyoal kesiapan pembangunan proyek MRT Bekasi – Jakarta -Balaraja.
OPD tersebut meliputi; Dinas Tata Ruang (Distaru) berkaitan dengan perencanaan ruang. Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) berkaitan dengan pengadaan tanah, maupun Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelibangda) berkaitan dengan perencanaan pembangunan jangka menengah dan panjang, serta Dinas perhubungan (Dishub) berkaitan dengan trase atau jalur MRT.
“Ada beberapa hal yang menjadi poin selepas kami melakukan rapat, pertama itu terkait lokasi, terkait dengan yang nantinya akan menjadi lahan MRT yang akan ditetapkan dengan Kementerian Perhubungan. Tinggal bagi warga yang terdampak sudah kita kasih tahu menyoal pembebasan lahannya, setelah itu penetapan lokasi dan BPN akan ke lapangan,” jelasnya.
Menurutnya, lahan sebesar 3,9 Hektar yang akan menjadi kebutuhan pembangunan MRT, kata dia, tentunya akan menjadi tugas dari Pemerintah Kota Bekasi untuk melakukan pembebasan lahan.
“Dengan selepas kami melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar, Kami berkoordinasi kembali dengan Kementerian Perhubungan untuk sosialisasi lanjutan. Utamanya dari lahan yang akan dibebaskan oleh Pemerintah Daerah untuk selanjutnya ditindaklanjuti ke Kementerian Perhubungan,” bebernya.
Sembari menunggu selepas sosialisasi tadi diberlangsungkan, kata dia, paket pekerjaan untuk proyek tersebut sendiri bakal ditargetkan berlangsung hingga akhir tahun 2025 mendatang.
“Dikarenakan masih sebatas sosialisasi, sembari masih menunggu tindak lanjut dari Kementerian Perhubungan. Karena, targetnya itu memang sampai Tahun 2025 akhir, melalui paket pekerjaannya. Sedangkan target pembangunannya itu sampai Tahun 2031,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pembangunan MRT Bekasi-Jakarta-Balaraja direncanakan akan dibangun pada 2024. Jalur MRT itu direncanakan akan membentang sepanjang sekitar 84,1 kilometer.
Pembangunan jalur MRT koridor Bekasi hingga Balaraja ini bakal dibagi menjadi 2 fase. Fase pertama akan difokuskan untuk jalur di wilayah Jakarta dan fase kedua pembangunan jalur di luar Jakarta.
Di wilayah Bekasi sendiri rencananya akan dibangun Jalur MRT sepanjang 20,438 kilometer dengan 8 stasiun, dari Cikarang hingga Medansatria.
Sementara itu di wilayah Jakarta akan dibangun Stasiun MRT di Ujung Menteng hingga Stasiun Kembangan. Akan ada lebih dari 20 stasiun MRT di wilayah Jakarta untuk koridor Bekasi-Jakarta-Balaraja.
Sedangkan untuk jalur MRT di wilayah Banten, rencananya 14 stasiun akan dibangun mulai dari Stasiun Karang Tengah hingga Stasiun Balaraja.
Sebagai informasi, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah menandatangani MoU pembangunan MRT Bekasi-Jakarta-Balaraja dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.
“Transportasi berbasis kereta api yaitu MRT. Untuk siapa? Untuk semua. Saya menunjukkan kepada Gubernur Jawa Barat ya, supaya ini (realisasi) cepat. Kita komitmen, di 2024 insyaAllah sudah mulai pembangunan,” kata Pj Heru di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/02/2024) silam.
“Sekali lagi itu untuk siapa? Untuk Pemda DKI, Jawa Barat dan Kota Bekasi dan untuk seluruh masyarakat yang memang membutuhkan MRT,” tutupnya.