Pengawasan Lemah, Wali Kota Bekasi Kritik Galian Kabel Fiber Optik Tak Tuntas dan Tak Berizin

- Jurnalis

Senin, 7 Juli 2025 - 12:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PT Transtel Universal (vendor MyRepublic), melakukan pertemuan dengan pihak Kelurahan Ciketingudik, Bhabinkamtibmas, Babinsa, perwakilan RW 4, 05, 06 dan 07, Rabu (25/06/2025) malam.

PT Transtel Universal (vendor MyRepublic), melakukan pertemuan dengan pihak Kelurahan Ciketingudik, Bhabinkamtibmas, Babinsa, perwakilan RW 4, 05, 06 dan 07, Rabu (25/06/2025) malam.

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyoroti rendahnya pengawasan terhadap proyek galian kabel fiber optik bawah tanah yang dinilai tidak sesuai prosedur dan berpotensi mengganggu kenyamanan publik.

Kritik ini terutama ditujukan kepada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi dan jajaran perangkat wilayah seperti camat dan lurah.

Proyek galian yang berlangsung di beberapa titik kota dinilai menyalahi prosedur karena meninggalkan lubang galian yang belum ditutup, sementara pengerjaan baru sudah dilakukan di titik lain.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat dan mencederai prinsip keteraturan dalam pengelolaan infrastruktur kota.

“Masyarakat sudah lelah melihat galian yang tak kunjung selesai. Hari ini digali, bulan depan gali lagi, yang kemarin saja belum ditutup. Saya minta ketegasan DBMSDA, camat, dan lurah untuk menyikapi hal ini,” ujar Tri saat Apel Pagi di Gedung Plaza Pemkot Bekasi, Senin (07/07/2025).

Pengawasan Lemah, Kabel Menjuntai Tak Terurus

Menurut Tri, pelaksanaan galian bawah tanah sejatinya harus dilakukan secara bertahap, dengan mempertimbangkan kedalaman dan pemulihan kondisi struktural jalan agar tidak mengganggu fungsinya. Ia mengeluhkan maraknya kabel menjuntai ke trotoar atau jalan tanpa penanganan serius.

“Kalau kita tidak perketat pengawasan dan evaluasi, kondisi seperti ini akan terus berulang. Kabel menggantung seenaknya, siapa yang bertanggung jawab atas pemeliharaan? Pemerintah atau provider?” tegasnya.

Tri juga mendorong sikap tegas terhadap penyedia layanan. Bila ditemukan kabel yang menjuntai dan membahayakan, pemerintah daerah harus segera menindak.

“Kalau ada kabel menjuntai, potong saja. Biar ada efek jera. Jangan kita terus yang memperbaiki, karena tidak ada dana pemeliharaan dari pihak provider untuk pemerintah,” tambahnya.

Investasi Swasta Harus Sejalan dengan Tanggung Jawab

Wali kota menilai bahwa proyek pengalihan kabel udara ke bawah tanah seharusnya menjadi bentuk investasi swasta yang memberi nilai tambah, bukan beban baru bagi pemerintah. Karena itu, ia menegaskan pentingnya kejelasan dalam kontrak kerja sama dengan provider.

“Jangan sampai sumber daya pemerintah terkuras karena tidak ada kejelasan hak dan kewajiban. Pastikan isi perjanjiannya jelas, supaya tidak ada pemborosan SDM dan anggaran,” pungkasnya.

DBMSDA Minta Apjatel Percepat Proses Pengerjaan

Sementara itu, Kepala Bidang Pemanfaatan Ruang Jalan dan Taman DBMSDA Kota Bekasi, Toni Purwanto, menjelaskan bahwa pihaknya telah meminta percepatan pelaksanaan proyek kepada Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel).

Namun, menurutnya, terdapat kendala teknis pada sistem pengadaan dan kontrak kerja masing-masing anggota Apjatel yang tidak dapat dikontrol langsung oleh DBMSDA.

“Kami sarankan pengadaan barang dan pekerjaan dilakukan secara simultan. Jangan sampai sudah gali, tapi material belum tersedia. Ini yang sering menimbulkan keterlambatan,” jelas Toni saat dikonfirmasi terpisah.

Ia menambahkan bahwa pekerjaan konstruksi seharusnya bisa langsung dimulai begitu material tersedia.

“Masalahnya mereka lamban. Harusnya langsung dikerjakan, ditimbun, dan tutup gorong-gorongnya agar tidak mengganggu lalu lintas. Titik-titik manhole yang terbuka itu sumber kemacetan,” tambahnya.


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Mengawal Masa Depan Air Bersih Bekasi: Peran Vital Dewan Pengawas dalam Transformasi Strategis Perumda Tirta Patriot
Cuaca Ekstrem Terjang Kabupaten Bekasi: 304 Jiwa Terdampak, BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca
Sah! Pemkot Bekasi Umumkan 18 Nama Lolos 3 Besar Seleksi JPT Pratama 2025, Ini Daftarnya
Antisipasi Banjir dan Pohon Tumbang, DBMSDA Kota Bekasi Siagakan 12 UPTD dan Tim URC
Pemkot Bekasi Pastikan Tak Ada Dana Mengendap di Rekening Kas Umum Daerah
Atasi Kabel FO Semrawut, PT Mitra Patriot Pimpin Proyek Ducting Kota Bekasi Senilai Rp 200 Miliar
BPKN Panggil Direksi Aqua, Selidiki Dugaan Sumber Air dari Sumur Bor Bukan Pegunungan
Antisipasi Banjir Musim Hujan, Pemkot Bekasi Gelar Apel Kesiapsiagaan dan Latihan SAR

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 16:35 WIB

Mengawal Masa Depan Air Bersih Bekasi: Peran Vital Dewan Pengawas dalam Transformasi Strategis Perumda Tirta Patriot

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 13:16 WIB

Cuaca Ekstrem Terjang Kabupaten Bekasi: 304 Jiwa Terdampak, BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:40 WIB

Sah! Pemkot Bekasi Umumkan 18 Nama Lolos 3 Besar Seleksi JPT Pratama 2025, Ini Daftarnya

Jumat, 24 Oktober 2025 - 10:10 WIB

Antisipasi Banjir dan Pohon Tumbang, DBMSDA Kota Bekasi Siagakan 12 UPTD dan Tim URC

Jumat, 24 Oktober 2025 - 09:42 WIB

Pemkot Bekasi Pastikan Tak Ada Dana Mengendap di Rekening Kas Umum Daerah

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca