Penggeledahan rumah Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Bekasi, diduga merupakan upaya untuk mengalihkan isu dari pengumuman Organised Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang menempatkan Presiden Joko Widodo sebagai finalis terkorup di dunia tahun 2024.
Menurut informasi yang diterima, Presiden Jokowi sangat terganggu dan marah atas pengumuman OCCRP tersebut dan melakukan segala cara untuk menutupi berita ini dengan pengerahan buzzer dan intimidasi.
“Kami mendapatkan informasi, Jokowi sangat terganggu dan marah atas pengumuman OCCRP itu dan melakukan segala cara untuk menutupi berita ini dengan pengerahan buzzer dan intimidasi,” ujar Mohamad Guntur Romli dari PDI Perjuangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Romli menambahkan bahwa ada portal berita yang diintimidasi agar menghapus berita terkait pengumuman OCCRP.
Selain itu, buzzer di media sosial dikerahkan untuk mendiskreditkan OCCRP dan pihak-pihak yang mendukung agar pengumuman OCCRP dilanjutkan oleh penegak hukum untuk segera memeriksa dugaan korupsi dan pencucian uang Jokowi dan keluarganya.
“Apalagi pada saat bersamaan ada aktivis dan LSM yang mendatangi KPK meminta KPK menindaklanjuti kasus dugaan korupsi dan pencucian uang Jokowi,” tambah Romli.
Menurut Romli, kegiatan penggeledahan rumah Hasto Kristiyanto dilaksanakan untuk mengalihkan isu dari pengumuman OCCRP tersebut.
“Maka, dilaksanakanlah kegiatan penggeledahan rumah Hasto Kristiyanto untuk mengalihkan isu,” pungkasnya.
Dengan adanya dugaan ini, diharapkan masyarakat tetap kritis dan mengikuti perkembangan berita melalui sumber-sumber yang terpercaya.
Semua pihak yang terlibat diharapkan dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan transparan dan akuntabel.