KOTA BEKASI – Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad meminta kepada masyarakat untuk berpikir rasional dalam menyikapi berakhirnya masa PPDB Online di Kota Bekasi.
Meskipun diketahui masih banyak persoalan yang terjadi di lapangan. Kendati banyak dari para orang tua siswa yang mendaftar tidak diakomodir semuanya ke SMP Negeri, karena jumlah lulusan SD tidak sebanding dengan daya tampung alias sarana dan prasarana pendukung.
“Jadi gini, kita harus berpikir secara luas, berpikir secara tenang, tidak emosional bahwa melalui PPDB ini pemerintah berupaya sebaik-baiknya. Namun kita balik ke kapasitas SMP Negeri ini sangat terbatas, tidak mungkin kita tampung semua di Negeri,” ucap Pj Gani saat ditemui RakyatBekasi.com ketika sedang melakukan kunjungan kerja di di Perumda Tirta Patriot, Rabu (24/07/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan catatan Dinas Pendidikan Kota Bekasi, kata dia, jumlah lulusan SD maupun Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kota Bekasi tak kurang memiliki jumlah sebanyak 44.562 Siswa. Sementara daya tampung SMP Negeri hanya sebanyak 13.600 siswa.
“Oleh karena itu, saya memohon kesadaran, pemahaman, pengertian masyarakat, bahwa sekolah di swasta juga tidak masalah. Karena, Pemerintah juga memberikan bantuan kepada sekolah swasta,” sambungnya.
Pandangan masyarakat terhadap Sekolah Negeri minded tentunya sangat besar dan itu pun tidak dipungkiri.
Namun, situasi dan kondisi sarpras di lapangan tentunya juga bisa menjawab bilamana hal tersebut belum dapat mendukung secara merata.
“Jadi mindset sekolah harus di negeri, ini akan terwujud jika sarpas sudah terbangun dengan baik. Saya masuk ke Kota Bekasi ini kan juga dengan sarpras yang belum banyak berubah, karena kapasitas yang diterima masih lebih banyak lulusan SD dibandingkan ruang SMP Negeri,” kelakarnya.
“Kalau hati kecil kita, semua pengen masuk ke Negeri, tetapi karena keterbatasan sarpras, keterbatasan guru. Jangan sampai mutu pendidikan di Kota Bekasi menjadi rendah,” tambahnya
Di sisi lain, Pemerintah Pusat juga sudah menggagas Indonesia Emas 2045 dengan membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan siap bersaing di masa mendatang.
“Ingat Indonesia emas 2045, kita ingin menciptakan manusia Kota Bekasi yang unggul dan kompetitif. Kalau tadi ampar-amparan, pendidikan hanya sekedar untuk mengakomodir seperti itu seperti tidak bijak,” pungkasnya.