Ringkasan Eksekutif: Artikel ini mengulas secara mendalam rencana rehabilitasi SMP Negeri 62 Bekasi yang akan dimulai pekan depan. Pembahasan mencakup alasan di balik perbaikan, solusi pemindahan siswa sementara ke SMPN 19 Bekasi, fokus renovasi, hingga proyeksi pembangunan jangka panjang untuk memastikan fasilitas pendidikan yang memadai.
BEKASI – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi mengonfirmasi bahwa rehabilitasi gedung SMP Negeri 62 Bekasi akan segera dimulai pada pekan depan.
Langkah ini diambil sebagai respons atas kondisi sarana dan prasarana yang dinilai kurang memadai untuk mendukung Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang efektif.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selama proses renovasi berlangsung, seluruh siswa akan dipindahkan sementara ke gedung SMP Negeri 19 Bekasi. Kebijakan ini diambil untuk memastikan KBM tetap berjalan tanpa gangguan.
Alasan di Balik Rehabilitasi: Kondisi Gedung Tidak Memadai
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Alexander Zulkarnain, menyatakan bahwa keputusan rehabilitasi didasarkan pada evaluasi kondisi fisik gedung.
Saat ini, SMPN 62 menempati bangunan bekas Aula Kelurahan Medan Satria yang secara fungsional tidak dirancang sebagai fasilitas pendidikan.
“Kami sudah sepakat setelah melihat kondisi sarpras di SMPN 62. Gedung yang digunakan memang kurang layak untuk proses belajar dan mengajar,” tegas Alexander saat ditemui jurnalis rakyatbekasi.com di Gedung DPRD Kota Bekasi, Rabu (15/10/2025).
Senada dengan hal tersebut, Sekretaris Disdik Kota Bekasi, Warsim Suryana, sebelumnya telah menjelaskan bahwa bangunan tersebut merupakan hibah dari kelurahan. Karena dinilai tidak representatif, pencarian solusi menjadi prioritas utama.
”Pada tahap awal kami mencari sekolah sekitar, ternyata tidak memungkinkan. Oleh karena itu, opsi terbaik adalah memindahkan siswa untuk sementara waktu,” ungkap Warsim pada Sabtu (11/10/2025).
Solusi Sementara: Siswa Pindah ke SMPN 19 Bekasi
Sebagai sekolah induk, SMP Negeri 19 Bekasi dipilih menjadi lokasi pembelajaran sementara. Kebijakan ini telah disetujui oleh kepala sekolah dari kedua institusi untuk memastikan kelancaran transisi.
Pembelajaran dengan Sistem Shift Siang
Untuk mengakomodasi siswa SMPN 62, Disdik merancang sistem pembelajaran dengan shift siang. Siswa SMPN 62 akan memulai KBM setelah siswa reguler SMPN 19 menyelesaikan jam belajar mereka.
”Di SMPN 19 itu satu shift semua rombelnya (rombongan belajar). Jadi memungkinkan bagi SMPN 62 untuk masuk siang. Para kepala sekolah pun sudah sepakat dan berkoordinasi dengan Pak Kadis,” jelas Warsim.
Fokus Perbaikan dan Harapan ke Depan
Proses rehabilitasi akan difokuskan pada perbaikan dan perluasan ruang kelas agar menjadi lebih luas dan nyaman.
Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif setelah siswa kembali.
”Fokusnya agar ruang kelas menjadi lebih luas. Setelah selesai direhab, anak-anak akan kembali lagi dengan ruangan yang jauh lebih bagus dan representatif,” tambah Alexander.
Proyeksi Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2026
Selain rehabilitasi saat ini, Disdik Kota Bekasi juga tengah merencanakan pembangunan yang lebih signifikan pada tahun 2026.
Rencana tersebut mencakup penambahan gedung baru tanpa membongkar bangunan lama yang telah direvitalisasi.
“Sembari menunggu, insyaallah pembangunan pada Tahun 2026 bisa dilaksanakan. Ini akan menambah gedung baru untuk melengkapi bangunan yang sudah ada sekarang,” pungkas Warsim.
Ikuti terus perkembangan berita pendidikan di Kota Bekasi hanya di rakyatbekasi.com.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.