BEKASI UTARA – Beberapa waktu lalu siswa Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Bekasi dibuat geger dengan beredarnya surat pembatalan Study Tour perpisahan dan wisuda oleh pihak MSB Group Event Organizer (EO) secara sepihak.
Pembatalan tersebut sontak membuat sejumlah guru yang juga panitia panik begitu juga dengan Kepala MAN 1 Kota Bekasi Lukmanul Hakim, mengingat keberangkatan acara Study Tour sudah menghitung hari, dan bakal berlangsung selama 4 hari di Yogyakarta.
Usut punya usut, surat pembatalan yang dilayangkan oleh pihak EO ke sekolah. Rupanya bukan tanpa sebab. Karena pihak EO merasa diserang ranah pribadinya oleh oknum, sehingga pihak EO mengambil keputusan pembatalan sepihak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, setelah dipertemukan antara pihak EO, Wali murid dan sekolah, rupanya yang terjadi hanyalah miskomunikasi EO dan Sekolah.
Direktur MBS Group, Adit selaku pihak EO mengatakan, memang rencana perpisahan MAN 1 Kota Bekasi yang akan berlangsung selama 4 hari pada 29 Mei – 1 Juni 2023 itu batal.
“Tapi bukan batal. Kita memundurkan waktunya menjadi tanggal 8 Juni sampai 11 Juni. Itu kesepakatan kita dengan pihak sekolah dan wali murid,” kata Adit.
Dirinya juga mengaku, memang pada hari Jum’at (26/05) kemarin, pihaknya membuat surat pembatalan, lantaran keluarganya diisukan negatif sehingga membuat hatinya tidak terima.
Atas dasar emosi sesaat itulah, kata Adit, pihaknya membuat surat pembatalan secara sepihak yang kini sudah ditarik kembali olehnya seusai pertemuan dengan pihak sekolah dan wali murid.
Dalam pertemuan tersebut, kata dia, para pihak bersepakat untuk memundurkan jadwal pelaksanaan Studi Tour MAN 1 Kota Bekasi menjadi 8 Juni sampai 11 Juni mendatang.
“Setelah kita duduk bersama. Kita memutuskan perpisahan tetap terlaksana, hanya saja waktunya yang mundur. Sekali lagi saya mohon maaf atas emosi sesaat saya yang membuat wali murid merasa kecewa begitu juga dengan pihak sekolah saya mohon maaf. Saya akan menjalani kegiatan ini secara profesional,” cetusnya.
Karena pihak EO membatalkan sepihak terkait kegiatan perpisahan di Yogyakarta. Tapi dengan melakukan musyawarah kegiatan perpisahan tetap berjalan, hanya saja waktunya yang di undur dari yang di tetapkan.
Sementara itu terpisah, Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Bekasi, Lukmanul Hakim membenarkan kegaduhan yang sempat terjadi di sekolahnya.
“Intinya kegiatan Perpisahan ke Yogyakarta tetap berlangsung. Tapi waktu diundur satu minggu ke depan, kita semua sudah sepakat,” ucapnya.
Dirinya pun menegaskan bahwa tak ada pungutan dari uang Study tour yang dilakukan oleh guru maupun kepala sekolah seperti yang diisukan.
“Ya karena perpisahan tidak diwajibkan itu terserah pada siswa dan wali murid. Jika tidak ikut kita tidak paksa dan rencana perpisahan ini memang itu inisiatif siswa siswi setiap tahunnya. Kita hanya mengawasi dan mengontrol saat perpisahan itu berlangsung,” ujarnya.
Dirinya juga meminta MSB Group selaku EO harus profesional jangan mencampuradukan persoalan bisnis dengan masalah pribadi.
Dan dari pihak sekolah juga tidak ada pemotongan terhadap siswa yang ikut perpisahan ke Yogyakarta membayar Rp1.999.000 yang semuanya diserahkan langsung oleh Wali murid ke EO.
Dan pihak sekolah, kata dia, hanya mengetahui bahwa pembayaran Study tour sudah masuk 80 persen ke EO, dan sisanya akan diselesaikan saat pemberangkatan.
“Kita minta MBS Group bisa profesional menjalankan kegiatan perpisahan ke Yogyakarta karena siswa sudah 80 melakukan pembayaran. Atas kesepakatan bersama, Perpisahan MAN 1 Kota Bekasi tetap berjalan pekan depan. Rencana tanggal 8 – 11 Juni 2023 studi kampus ke UGM dan Jogja sekitarnya sudah tertulis MoU antara MBS Group dengan Komite, dan masing-masing di tandatangani,” tutupnya.