BEKASI – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi memberikan klarifikasi resmi terkait insiden rumah ambruk milik keluarga Bapak Ridi di RT 002 RW 005, Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih beberapa waktu lalu.
Insiden tersebut dipastikan murni disebabkan oleh bencana alam angin kencang, bukan akibat dari proyek perbaikan saluran air yang sedang berjalan.
Pihak keluarga korban pun telah menerima musibah ini dan memahami bahwa penyebabnya adalah faktor alam.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Penegasan ini sekaligus menepis spekulasi yang berkembang di masyarakat yang mengaitkan ambruknya rumah dengan aktivitas proyek pemerintah di sekitar lokasi.
Klarifikasi Resmi dari DBMSDA dan Kesaksian Warga
Untuk memastikan informasi yang akurat, tim dari Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi telah meninjau langsung lokasi kejadian.
Dalam peninjauan tersebut, hadir pula pemilik rumah, Bapak Ridi, serta ketua RT dan RW setempat yang memberikan kesaksian serupa.
”Berita yang beredar tidak seperti itu. Justru kemarin tim turun langsung mengecek kondisi rumah Pak Ridi, didampingi langsung oleh beliau, RT, dan RW. Mereka menyatakan karena adanya angin kencang yang menyebabkan rumah Pak Ridi jadi ambruk,” ucap Plt Kepala DBMSDA Kota Bekasi, Idi Sutanto, pada Rabu (15/10/2025).
Menurut Idi, kesaksian dari aparat lingkungan setempat memperkuat temuan bahwa kerusakan rumah tidak memiliki kaitan dengan pengerjaan normalisasi saluran yang bertujuan untuk mengatasi banjir.
Fokus pada Penanganan dan Harapan Warga
Meskipun tertimpa musibah, keluarga Ridi menunjukkan sikap tegar dan justru mendukung kelanjutan proyek infrastruktur di wilayah mereka.
Mereka berharap proyek perbaikan saluran air dapat terus dilanjutkan hingga tuntas untuk mencegah potensi banjir di masa mendatang.
”Saat ini, warga meminta kami untuk melanjutkan pekerjaan hingga ujung sungai. Hal ini untuk meminimalisir banjir jika terjadi hujan,” tambah Idi Sutanto.
Pemerintah Kota Bekasi, melalui dinas terkait, juga tengah berkoordinasi untuk memberikan bantuan dan penanganan lebih lanjut bagi keluarga yang terdampak bencana alam ini.
Proyek Saluran Air Tetap Berlanjut untuk Antisipasi Banjir
Menanggapi permintaan warga, DBMSDA Kota Bekasi berkomitmen untuk melanjutkan proyek perbaikan saluran hingga ke ujung sungai.
Namun, terdapat kendala teknis di lapangan karena sebagian area yang akan dikerjakan merupakan lahan milik pihak swasta.
Koordinasi dengan Pemilik Lahan
Proyek strategis ini memerlukan koordinasi lebih lanjut dengan PT PMU selaku pemilik lahan.
DBMSDA akan segera berkomunikasi untuk meminta izin penggunaan sebagian lahan demi kepentingan publik yang lebih besar, yakni pengendalian banjir.
”Kami masih berkoordinasi dengan pemilik lahan, PT PMU, untuk melanjutkan pekerjaan ini. Kami berharap ada titik temu agar proyek ini bisa rampung sesuai rencana,” tutup Idi.
Kelanjutan proyek ini sangat krusial bagi warga Jatiluhur sebagai langkah mitigasi bencana banjir, terutama menjelang musim penghujan.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.