Tak Ada Kaitannya dengan Proyek Saluran Air, Insiden Rumah Ambruk di Jatiluhur Disebabkan Angin Kencang

- Jurnalis

Rabu, 15 Oktober 2025 - 20:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tim survey DBMSDA Kota Bekasi mendatangi lokasi rumah yang ambruk akibat angin kencang.

Tim survey DBMSDA Kota Bekasi mendatangi lokasi rumah yang ambruk akibat angin kencang.

BEKASI – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi memberikan klarifikasi resmi terkait insiden rumah ambruk milik keluarga Bapak Ridi di RT 002 RW 005, Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih beberapa waktu lalu.

Insiden tersebut dipastikan murni disebabkan oleh bencana alam angin kencang, bukan akibat dari proyek perbaikan saluran air yang sedang berjalan.

Pihak keluarga korban pun telah menerima musibah ini dan memahami bahwa penyebabnya adalah faktor alam.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penegasan ini sekaligus menepis spekulasi yang berkembang di masyarakat yang mengaitkan ambruknya rumah dengan aktivitas proyek pemerintah di sekitar lokasi.

Klarifikasi Resmi dari DBMSDA dan Kesaksian Warga

Untuk memastikan informasi yang akurat, tim dari Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi telah meninjau langsung lokasi kejadian.

Dalam peninjauan tersebut, hadir pula pemilik rumah, Bapak Ridi, serta ketua RT dan RW setempat yang memberikan kesaksian serupa.

​”Berita yang beredar tidak seperti itu. Justru kemarin tim turun langsung mengecek kondisi rumah Pak Ridi, didampingi langsung oleh beliau, RT, dan RW. Mereka menyatakan karena adanya angin kencang yang menyebabkan rumah Pak Ridi jadi ambruk,” ucap Plt Kepala DBMSDA Kota Bekasi, Idi Sutanto, pada Rabu (15/10/2025).

​Menurut Idi, kesaksian dari aparat lingkungan setempat memperkuat temuan bahwa kerusakan rumah tidak memiliki kaitan dengan pengerjaan normalisasi saluran yang bertujuan untuk mengatasi banjir.

Fokus pada Penanganan dan Harapan Warga

Meskipun tertimpa musibah, keluarga Ridi menunjukkan sikap tegar dan justru mendukung kelanjutan proyek infrastruktur di wilayah mereka.

Mereka berharap proyek perbaikan saluran air dapat terus dilanjutkan hingga tuntas untuk mencegah potensi banjir di masa mendatang.

​”Saat ini, warga meminta kami untuk melanjutkan pekerjaan hingga ujung sungai. Hal ini untuk meminimalisir banjir jika terjadi hujan,” tambah Idi Sutanto.

​Pemerintah Kota Bekasi, melalui dinas terkait, juga tengah berkoordinasi untuk memberikan bantuan dan penanganan lebih lanjut bagi keluarga yang terdampak bencana alam ini.

Proyek Saluran Air Tetap Berlanjut untuk Antisipasi Banjir

Menanggapi permintaan warga, DBMSDA Kota Bekasi berkomitmen untuk melanjutkan proyek perbaikan saluran hingga ke ujung sungai.

Namun, terdapat kendala teknis di lapangan karena sebagian area yang akan dikerjakan merupakan lahan milik pihak swasta.

Koordinasi dengan Pemilik Lahan

Proyek strategis ini memerlukan koordinasi lebih lanjut dengan PT PMU selaku pemilik lahan.

DBMSDA akan segera berkomunikasi untuk meminta izin penggunaan sebagian lahan demi kepentingan publik yang lebih besar, yakni pengendalian banjir.

​”Kami masih berkoordinasi dengan pemilik lahan, PT PMU, untuk melanjutkan pekerjaan ini. Kami berharap ada titik temu agar proyek ini bisa rampung sesuai rencana,” tutup Idi.

​Kelanjutan proyek ini sangat krusial bagi warga Jatiluhur sebagai langkah mitigasi bencana banjir, terutama menjelang musim penghujan.


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Fasilitas Halte di Bekasi Banyak yang Rusak, Dishub Jadwalkan Perbaikan Tahun Depan
Antrean Truk Mengular di TPA Sumurbatu, Pengangkutan Sampah di Pasar-Pasar Kota Bekasi Terhambat
DLH Kota Bekasi Targetkan Sanitary Landfill di TPA Sumurbatu Beroperasi Desember 2025
Pipa Gas PT Sinergi Patriot di Jembatan 10 Rawalumbu Bekasi Bocor Akibat Proyek Galian Lumpur DBMSDA
Diduga Lecehkan Ponpes Lirboyo, Perpamsi Desak KPI Evaluasi Program Exposé Trans7
Cegah Perundungan Sejak Dini, Polsek Bantargebang Gelar Edukasi Anti-Bullying di SDIT Al-Azhar
Bahasa Inggris Wajib di Sekolah Mulai 2027, Disdik Kota Bekasi Siapkan Guru dan Kurikulum
SMPN 62 Bekasi Mulai Direhabilitasi, Disdik Janjikan Ruang Belajar Lebih Layak dan Representatif

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 16:57 WIB

Fasilitas Halte di Bekasi Banyak yang Rusak, Dishub Jadwalkan Perbaikan Tahun Depan

Kamis, 16 Oktober 2025 - 16:38 WIB

Antrean Truk Mengular di TPA Sumurbatu, Pengangkutan Sampah di Pasar-Pasar Kota Bekasi Terhambat

Kamis, 16 Oktober 2025 - 14:28 WIB

DLH Kota Bekasi Targetkan Sanitary Landfill di TPA Sumurbatu Beroperasi Desember 2025

Kamis, 16 Oktober 2025 - 13:11 WIB

Pipa Gas PT Sinergi Patriot di Jembatan 10 Rawalumbu Bekasi Bocor Akibat Proyek Galian Lumpur DBMSDA

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:00 WIB

Diduga Lecehkan Ponpes Lirboyo, Perpamsi Desak KPI Evaluasi Program Exposé Trans7

Berita Terbaru

error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca