KOTA BEKASI – Pasca-insiden longsor timbunan sampah, antrean panjang truk pengangkut sampah sempat mewarnai akses masuk menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu. Namun, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) TPA Sumur Batu memastikan pelayanan tidak lumpuh total dengan menerapkan sejumlah strategi di lapangan.
Kepala UPTD TPA Sumur Batu, Toni Kurniadi, mengonfirmasi bahwa penumpukan kendaraan memang terjadi sebagai dampak langsung dari penyempitan jalur akibat longsor. Meski demikian, ia menegaskan bahwa antrean tersebut bersifat dinamis dan terus bergerak.
Antrean Bergerak Perlahan, Bukan Stagnan
Toni menjelaskan bahwa meskipun laju kendaraan melambat, tidak terjadi kemacetan total di pintu masuk TPA. Pihaknya terus mengelola alur lalu lintas agar truk dapat secara bergantian melakukan pembuangan sampah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
”Memang benar sempat terjadi antrean, tetapi kendaraan tidak berhenti total, melainkan terus bergerak perlahan,” ujar Toni dalam keterangannya, Rabu (08/10/2025). “Antrean ini situasional, tidak terjadi setiap saat. Walaupun agak lambat, pelayanan tetap berjalan.”
Penanganan Longsor dan Perapihan Harian Jadi Penyebab
Akar masalah antrean ini adalah proses penanganan material longsor yang masih berlangsung. Sebanyak delapan unit alat berat terus bekerja untuk membersihkan dan menstabilkan area timbunan sampah, memprioritaskan pembukaan akses utama.
Selain itu, adanya pergeseran kecil material sampah yang terjadi hampir setiap hari juga menjadi faktor penyebab antrean.
Sistem Buka Tutup Diberlakukan Sementara
Untuk memastikan keamanan selama proses pengerukan, UPTD TPA Sumur Batu terpaksa memberlakukan sistem buka tutup jalur secara berkala. Proses perapihan ini bisa memakan waktu cukup lama setiap harinya.
”Pergeseran material sampah di jalur lintasan hampir terjadi setiap hari. Otomatis kami tidak bisa langsung melayani, kami harus lakukan perapihan dulu yang bisa memakan waktu 1 sampai 3 jam,” jelas Toni. “Saat proses perapihan berlangsung, pelayanan terpaksa ditunda sementara, dan inilah yang menyebabkan antrean.”
Solusi Overtime Demi Kejar Target Pelayanan
Untuk mengatasi penumpukan kendaraan akibat penundaan sementara, UPTD TPA Sumur Batu mengambil kebijakan untuk memperpanjang jam operasional pelayanan. Para petugas bekerja lembur (overtime) hingga larut malam demi memastikan seluruh truk sampah dapat terlayani.
”Kami tidak ingin ada truk yang gagal membuang sampah. Sebagai solusinya, kami memberlakukan jam kerja overtime. Kemarin saja pelayanan kami perpanjang hingga pukul 22.00 WIB,” tegas Toni. Langkah ini diambil sebagai komitmen untuk menjaga kelancaran sistem pengelolaan sampah di Kota Bekasi di tengah situasi darurat.
Dapatkan informasi terbaru seputar kondisi dan jadwal operasional TPA Sumur Batu pasca-longsor hanya di rakyatbekasi.com.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.