Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi nomor urut 1, Heri Koswara dan Sholihin dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Bekasi olehTokoh Masyarakat Kecamatan Medansatria, Hosea Benjamin dengan dugaan melakukan ‘money politics’ (politik uang) modus baru.
Money Politics ala paslon yang diusung PKS, PPP, PAN, PSI dan Hanura ini memiliki modus baru dengan kamuflase multi level marketing (MLM) yang dioperasikan melalui Media Sosial dengan akun Instagram @Bekasimajucom.
“Jadi setiap orang yang bergabung melalui platform tersebut, akan mendapatkan hadiah sebesar Rp100.000, yang kemudian akan mendapatkan poin jika berhasil membawa orang lain bergabung. Poin tersebut nantinya bisa ditukarkan dengan uang Rp100.000 per poin,” kata Hosea kepada rakyatbekasi.com, Rabu (06/11/2024) sore.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setiap satu poin, kata Hosea, bisa ditukar dengan uang senilai Rp100.000. Semakin banyak orang yang direkrut, maka semakin besar pula uang yang akan didapatkan.
“Kalau 1 orang bisa membawa 10 orang, maka si pembawa akan mendapatkan 10 poin yang setara dengan Rp1 Juta. Bahkan ada yang sudah diberikan Handphone,” papar hosea.
Pada kesempatan ini, Hosea mengingatkan Bawaslu agar tidak main-main dalam menindaklanjuti laporan masyarakat, terlebih laporan terkait money politics dengan modus operandi baru.
Sebagai corong dalam pengawasan pemilu yang berkeadilan dan berintegritas, kata Hosea, maka setiap pelanggaran pemilu yang dilaporkan masyarakat melalui pengawasan partisipatif, harus ditindaklanjuti dengan serius.
“Bawaslu tidak boleh berpura-pura menjadi pengawas yang buta tuli terhadap pengawasan partisipatif masyarakat. Apalagi jika laporan tersebut sudah memenuhi unsur, maka sifatnya harus ditindaklanjuti. Jangan sampai pelanggaran pidana pemilu ini merusak iklim demokrasi di Kota Bekasi dengan tutup mata dan telinga dari hasil pengawasan partisipatif masyarakat,” pungkasnya.