Ini Cara Pria Lansia Pancing Bocah 9,5 Tahun Agar Mau Masuk ke Rumahnya

- Jurnalis

Senin, 3 Juni 2024 - 18:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

D (61) pelaku pembunuhan bocah GH (9,5) di Kampung Ciketing Udik, Bantargebang.

D (61) pelaku pembunuhan bocah GH (9,5) di Kampung Ciketing Udik, Bantargebang.

KOTA BEKASI – Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota mengungkapkan bahwa D (61) pelaku pembunuhan tragis terhadap GH (9) bocah terbungkus karung di dalam salah lubang galian di Kampung Ciketing Udik, Bantargebang, kerap memberikan uang dengan beragam nominal kepada korban sebagai bentuk modus operandi dalam aksinya.

Demikian hal itu, disampaikan oleh Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus.

“Dari pemeriksaan memang benar korban sering diberikan uang sebanyak 4 kali oleh pelaku. Jumlah yang pertama Rp5.000, kedua Rp10.000, ketiga Rp 15.000 dan keempat Rp10.000 dan yang terakhir kali ketika pelaku melakukan aksi pembunuhan terhadap korban, pelaku tidak memberikan uang,” ucap dia kepada awak media di Mapolrestro Bekasi Kota, Senin (03/06/2024).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

[irp posts=”11238″ ]

Firdaus mengatakan, uang tersebut diberikan sebagai bentuk iming-iming agar korban mau bermain ke rumah pelaku. Dengan, berdasarkan hasil dari proses penyelidikan, korban yang mengikuti pelaku itu tidak dibawa langsung oleh pelaku.

“Akan tetapi korban pada saat main-main di dekat di samping rumah korban itu ada semacam tempat tanah lapang yang tidak begitu luas, Dimana anak-anak tersebut bermain. Disitu korban bersama dengan teman-teman lainnya berjumlah lebih kurang 4 orang kemudian tidak jauh dari situ ada pelaku,” sambungnya.

Pada saat pelaku tengah berjalan menuju kediamannya, kata dia, korban yang saat itu tengah bermain bersama temannya di sekitar area rumah pelaku.

“Pada saat sampai di rumah, tiba-tiba korban sudah ada di depan rumahnya pelaku. Sehingga pelaku menyuruh korban masuk ke rumahnya dan memberikan sebuah apel dan korban langsung makan apel sambil nonton TV di kamar pelaku,” jelasnya.

[irp posts=”11227″ ]

Selanjutnya, pelaku dengan sengaja dan secara sadar melakukan perbuatan pidana pencabulan terhadap anak di bawah umur dengan cara meraba-raba payudara korban dan berusaha memasukkan alat kelamin pelaku ke dalam alat kelamin korban, namun tak masuk keseluruhan.

Selanjutnya pelaku juga melakukan kekerasan terhadap korban dan mengakibatkan korban meninggal dunia dengan cara membekap korban yang sedang tertidur.

“Pelaku duduk di samping korban tersebut, lalu ia langsung membekap korban dengan menggunakan bantal yang sudah diamankan, bantal tidur membekap wajah korban kemudian menekan dengan menggunakan tangan kiri dan tangan kanan mencekik leher korban, sehingga korban tersebut meninggal dunia,” imbuhnya.

[irp posts=”11224″ ]

Selain itu, dari hasil pengembangan kasus, korban juga diketahui mengalami kekerasan seksual. Mulanya pelaku tidak mengakui telah melakukan kekerasan seksual terhadap korban.

“Terakhir, setelah hasil otopsi diketahui. Alat kelamin korban mengalami kekerasan di sisi kiri itu terdapat selaput darah robek dan kemudian sisi kanan itu luka robek secara keseluruhan juga mengatakan bahwasanya itu termasuk luka baru,” tambahnya.

Kendati demikian, Firdaus mengungkapkan bahwa pihaknya belum mengetahui apakah ditemukan sperma pelaku di tubuh korban.

“Dikarenakan uji lab masih dilakukan oleh Rumah Sakit Polri,” jelasnya

[irp posts=”11207″ ]

Adapun, selepas kejadian ini. Polisi mengamankan beberapa alat bukti berupa, satu buah cangkul milik pelaku, satu buah ember milik pelaku, satu buah linggis milik pelaku, satu buah sendok semen milik pelaku maupun 2 unit handphone milik pelaku.

Atas kejadian ini, pelaku D dikenakan Pasal 82 Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Anak dan Pasal 80 Ayat 3 Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 338 KUHP Dengan Ancaman Hukuman Pidana Penjara Maksimal 15 Tahun.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kejari Kota Bekasi Periksa Eks ASN ‘MAR’ terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Alat Olahraga
Mitigasi Gangguan Server, Disdik Kota Bekasi Lakukan Pemantauan 24 Jam Pra Pendaftaran SPMB 2025/2026
Disdik Kota Bekasi: Tahapan Verifikasi jadi Titik Krusial Pendaftaran SPMB 2025
Rp 40 Miliar Sisa Penggunaan Dana Hibah Pilkada 2024 Dikembalikan ke Kas Daerah Kota Bekasi
Antisipasi Kendala Pra Pendaftaran, Disdik Bekasi Siagakan Posko dan Call Center SPMB 2025
Banjir Melanda Bekasi Timur Akibat Hujan Deras, BPBD Sebut 7 Titik Terdampak
Disdukcapil Kota Bekasi: 499.611 Anak Telah Memiliki KIA, Target Pencetakan 67% di 2025
Disdik Kota Bekasi Buka Layanan Bantuan Input Data SPMB 2025 untuk Orang Tua Wali Murid

Berita Terkait

Kamis, 15 Mei 2025 - 16:21 WIB

Kejari Kota Bekasi Periksa Eks ASN ‘MAR’ terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Alat Olahraga

Kamis, 15 Mei 2025 - 08:12 WIB

Mitigasi Gangguan Server, Disdik Kota Bekasi Lakukan Pemantauan 24 Jam Pra Pendaftaran SPMB 2025/2026

Kamis, 15 Mei 2025 - 07:39 WIB

Disdik Kota Bekasi: Tahapan Verifikasi jadi Titik Krusial Pendaftaran SPMB 2025

Kamis, 15 Mei 2025 - 06:22 WIB

Rp 40 Miliar Sisa Penggunaan Dana Hibah Pilkada 2024 Dikembalikan ke Kas Daerah Kota Bekasi

Rabu, 14 Mei 2025 - 08:06 WIB

Antisipasi Kendala Pra Pendaftaran, Disdik Bekasi Siagakan Posko dan Call Center SPMB 2025

Berita Terbaru

error: Content is protected !!