Jajanan ‘Chiki Ngebul’ Aman Kok, Asalkan…

- Jurnalis

Senin, 16 Januari 2023 - 10:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bahaya jajanan

Bahaya jajanan "chiki ngebul" atau cikbul makin mengemuka. Sejumlah anak di beberapa daerah dilaporkan mengalami gangguan kesehatan. (foto: Pixabay)

Bahaya chiki ngebul atau cikbul makin mengemuka. Sejumlah anak di beberapa daerah dilaporkan mengalami gangguan kesehatan. Mulai dari luka bakar hingga gejala keracunan. Adakah cara aman menikmati jajanan yang tengah viral ini?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah menginstruksikan jajarannya supaya segera melapor jika menemukan kasus keracunan yang disebabkan oleh jajanan pangan berasap mengandung nitrogen cair atau chiki ngebul ini.

Imbauan tersebut tercantum dalam Surat Edaran (SE) SR.01.07/111/5/67/2023 perihal pelaporan kasus dalam penggunaan nitrogen cair pada makanan, yang diteken Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Yuli Astuti Saripawan pada Selasa (03/01/2023) lalu.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Terkait hal tersebut, kepada seluruh dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan kabupaten/kota dan rumah sakit agar melaporkan jika ditemukan kasus keracunan pangan akibat konsumsi jajan ‘chiki ngebul’,” demikian kutipan SE tersebut.

Bahaya Nitrogen Cair

Nitrogen adalah salah satu unsur yang banyak ditemukan di alam semesta, tersedia secara alami di seluruh tanah, lautan, dan bahkan udara.

Ini adalah nutrisi penting dalam pertumbuhan tanaman dan hewan. Oleh karena itu, nitrogen cair persis seperti namanya, direduksi menjadi bentuk cair. Ini sangat dingin, dengan suhu bisa mencapai 200 derajat Celcius di bawah nol.

Baca Juga:  Ini Dia Sederet Tokoh Dunia yang Tutup Usia Pada 2022

Nitrogen cair umumnya digunakan dalam prosedur medis, seperti kriopreservasi sumsum tulang, embrio awal, dan bahan lainnya, serta makanan dan obat-obatan.

Fitur supercool dari nitrogen cair ini sering digunakan untuk membekukan pertumbuhan jinak, pra-kanker dan kanker kulit, dan diterapkan secara umum melalui tabung semprot atau melalui kapas.

Nitrogen juga biasa digunakan dalam eksperimen sains untuk membuat reaksi kimia, menunjukkan kualitas dingin yang ekstrem. Ini kemudian menjadi inspirasi tren makanan baru yang berbahaya.

Restoran, café-café hingga penjual jajanan kemudian mengambil inspirasi dari ruang laboratorium dan sains ini ke sajian kuliner.

Misalnya, gelas koktail atau eksrim atau sereal kemudian didinginkan dalam nitrogen cair, sehingga setelah dikeluarkan, akan terlihat ada asap mengepul.

Di luar negeri efek makanan dengan asap mengepul ini dikenal dengan berbagai nama, seperti Dragon’s Breath alias Napas Naga dan ‘Nitro Puff’.

Di Indonesia kemudian dikenal dengan chiki ngebul. Biasanya disajikan dalam tempat seperti gelas atau mangkuk berbahan kertas, plastik atau styrofoam.

Sensasinya yang berasap seperti merokok ketika memakannya menjadi daya tarik tersendiri.

Mengapa nitrogen cair berbahaya?

Dr. Robert Glatter, seorang dokter ruang gawat darurat di Rumah Sakit Lenox Hill di New York City, mengutip website Children’s Hospital of Philadelphia mengungkapkan, nitrogen cair dapat menyebabkan luka bakar pada mulut, kerongkongan, dan saluran napas bagian atas, menyebabkan perforasi atau pecahnya organ yang bisa mematikan.

Baca Juga:  Megawati Masak Rendang Ayam Tiap Lebaran, Resep Warisan dari Bung Karno

“Ini juga dapat menyebabkan luka bakar pada jari atau tangan,” terang Glatter.

Orang dengan asma atau penyakit paru-paru yang menghirup uapnya mungkin mengalami penyempitan saluran udara, memicu serangan asma atau memperburuk penyakit paru-paru mereka.

“Selain itu, hal itu juga dapat menyebabkan peradangan di paru-paru dan aspirasi, yang dapat mengurangi kemampuan bernapas, serta memicu infeksi seperti pneumonia,” kata Glatter.

Di Amerika Serikat, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) telah menerima laporan cedera parah dan mengancam jiwa yang disebabkan oleh nitrogen cair dalam makanan dan minuman, dan juga laporan masalah pernapasan.

Menurut Ayrn D. O’Connor, MD, direktur, University of Arizona College of Medicine Phoenix Medical Toxicology Fellowship, Phoenix, Arizona, kasus-kasus dalam literatur medis melaporkan pasien mengalami nyeri perut yang cepat timbul, distensi, dan gangguan pernapasan setelah secara tidak sengaja menelan makanan yang terkontaminasi nitrogen cair.

Hal ini mengakibatkan perforasi lambung dan perlunya intervensi bedah.

Saat ini, tidak ada batasan bagi perusahaan atau pedagang yang menyajikan nitrogen cair dalam produknya. Pedagang bisa mengaplikasikan nitrogen cair pada makanan atau minuman sesuai keinginannya. Yang penting tampilannya menarik.

Baca Juga:  Waspada Aksi Rampas Motor dengan Modus Debt Collector

Tips Aman

Ketika orang mendengar bahaya dari makanan atau minuman, sebagian besar akan langsung curiga itu beracun, tetapi tidak demikian halnya dengan nitrogen cair.

Bahayanya bukan pada makanannya tetapi pada suhu yang sangat rendah.

“Masalah utamanya adalah nitrogen cair harus sepenuhnya diuapkan dari makanan atau minuman sebelum dikonsumsi,” jelas Dr. Robert Glatter.

Artinya Anda akan lebih aman mengonsumsinya jika efek dingin dari nitrogen cair ini sudah jauh berkurang.

Bagaimana cara mengetahuinya? “Sampai asapnya hilang baru boleh dimakan,” kata Rita Endang, Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Jika Anda atau anak Anda memilih untuk mengkonsumsinya, berhati-hatilah dan bersabar menunggu sampai ‘efeknya’ hilang dan penguapan penuh terjadi.

Agar lebih aman, anak-anak yang hendak jajan sebaiknya didampingi orang tuanya. Bijaklah jangan sampai keinginan menikmati makanan malah jadi bencana. (mar)

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Lulusannya Siap Kerja, Alfamidi Class Kini Hadir di 15 Provinsi
Sistem Bayar Tol Tanpa Berhenti Nirsentuh Berlaku Tahun Depan, Selamat Tinggal E-Toll
Rayakan HUT ke-28, Nawakara Perkuat Kesadaran Keamanan Siswa SD di Tujuh Kota
Melalui Gerakan ‘SemuaBisaUmroh’ Bersama Naffar Tour, 361 Jemaah Siap Ke Tanah Suci
PPN 12 Persen Berlaku Mulai 1 Januari 2025, Ini Dia Daftar Barang dan Jasa yang Terdampak
Tingkatkan Literasi Anak, Alfamidi dan SGM Eksplor Salurkan Buku Bacaan di 11 Cabang
Dukungan Alfamidi terhadap Pertumbuhan UMKM Lokal dengan Kemitraan Strategis
Compact Store Pertama di Jabodetabek, Decathlon Indonesia Buka Gerai di Aeon Mall Deltamas

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 16:50 WIB

Lulusannya Siap Kerja, Alfamidi Class Kini Hadir di 15 Provinsi

Rabu, 13 November 2024 - 08:54 WIB

Sistem Bayar Tol Tanpa Berhenti Nirsentuh Berlaku Tahun Depan, Selamat Tinggal E-Toll

Rabu, 6 November 2024 - 11:08 WIB

Rayakan HUT ke-28, Nawakara Perkuat Kesadaran Keamanan Siswa SD di Tujuh Kota

Senin, 4 November 2024 - 07:53 WIB

Melalui Gerakan ‘SemuaBisaUmroh’ Bersama Naffar Tour, 361 Jemaah Siap Ke Tanah Suci

Kamis, 17 Oktober 2024 - 20:22 WIB

PPN 12 Persen Berlaku Mulai 1 Januari 2025, Ini Dia Daftar Barang dan Jasa yang Terdampak

Berita Terbaru

Tim  Kuasa Hukum Sholihin dari Tim Advokasi Patriot Indonesia.

Pilkada 2024

Kuasa Hukum Terduga Pelaku Kekerasan Seksual Laporkan Korbannya

Kamis, 21 Nov 2024 - 19:03 WIB