KOTA BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi menerbitkan Surat Edaran (SE) yang memuat aturan kebijakan dalam penanganan, pemasangan dan pemeliharaan kabel Fiber Optik (FO) secara berkala bagi pihak provider agar memperhatikan keamanan, estetika dan tentunya tidak membahayakan masyarakat luas.
Langkah ini menyusul insiden menimpa seorang mahasiswa Universitas Bhayangkara Jaya bernama History Cally Power (19) yang lehernya terjerat kabel fiber optik (FO) milik PT Telkom Indonesia Tbk saat berkendara, pada (22/01/2024) lalu.
“Selepas kejadian beberapa hari kemarin, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi sudah mengeluarkan SE dari Kepala Dinas yang ditujukan ke semua pemilik kabel (provider) untuk tetap menjaga keamanan, ketertiban dan keselamatan kabel fiber optik,” kata Sekretaris DBMSDA Kota Bekasi Idi Sutanto kepada RakyatBekasi.com saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (29/01/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adapun poin yang hendak disampaikan kepada seluruh provider yang tergabung dalam Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) dalam SE tersebut ialah meminta mereka untuk lebih menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dari setiap pemasangan kabel fiber optik.
Tak hanya itu, Idi juga membeberkan bahwa SE tersebut juga menghimbau kepada pihak provider agar memiliki Tim Unit Reaksi Cepat (URC) sebagai tim pelaksana pemeliharaan jaringan kabel FO secara berkala.
“Sebenarnya sudah bolak-balik (mengingatkan), cuma penegasan lagi bahwa mereka untuk jaga K3 nya. Mereka dipinta agar mempunyai Tim URC sendiri yang berkeliling melakukan pemeliharaan dan merapihkan kabel FO yang semrawut,” beber Idi.
“Kita (pihak dinas) kan pengawas dan sifatnya koordinasi saja. Kalau masih ada kabel FO yang semrawut ataupun menggantung dan membahayakan pengguna jalan maupun lingkungan, sehingga menyebabkan kecelakaan ataupun insiden serupa yang dialami adinda History Cally Power, maka itu menjadi tanggungjawab pemilik kabel utilitas,” terang Idi seraya menegasi.
Dari regulasi yang digagas pihaknya, Idi mengatakan bahwa mereka (provider) menyambut baik SE yang dilayangkan oleh Pemerintah Kota Bekasi.
Meski demikian, Idi juga menyampaikan bahwa DBMSDA Kota Bekasi akan melakukan pengawasan secara melekat bilamana ada kabel FO yang semrawut, maka segera dilakukan penanganan.
“Respon dari para provider, mereka sih oke dan siap. Kan (pengawasan dan pemeliharaan) berprogres terus itu. Nanti setelah itu, kita ada lagi evaluasi secara berkala. Kami ada Whatsapp group juga sebagai wadah komunikasi antara DBMSDA dengan pihak provider FO di Kota Bekasi yang jumlahnya ada 40an,” pungkasnya. (DAP)