Rapat Ilegal ala Politisi Kalimalang Demi Amankan ‘Titipan’ PPDB Online 2024

- Jurnalis

Senin, 15 Juli 2024 - 14:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi.

Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi.

KOTA BEKASI – Hari terakhir Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Bekasi masih diwarnai tarik ulur keputusan dengan kuat dugaan DPRD Kota Bekasi dengan senyap mendapatkan jatah kuota kursi selayaknya kuota yang ada pada jalur-jalur yang ada di PPDB Online.

Berdasarkan penelusuran di lapangan, demi memuluskan upaya cawe-cawe para anggota dewan dalam PPDB Online 2024, melalui rapat ilegal antara Dinas Pendidikan dengan DPRD Kota Bekasi usai Rapat Pembahasan Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2023 yang digelar pada Sabtu (13/07/2024) sekira pukul 10.00 WIB di Ruang Rapat Aula lantai 3 DPRD Kota Bekasi.

Rapat ilegal tersebut membawa misi khusus agar setiap calon siswa yang diusulkan atau dititipkan ke Dinas Pendidikan harus diterima oleh sekolah sesuai yang dituju.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan jatah titipan sekira 50 sampai 100 siswa, kuota titipan politisi Kalimalang diperkirakan mencapai angka 5000 siswa.

Menanggapi hal tersebut, pengamat kebijakan publik Adi Susila mengatakan bahwa ruh pendidikan sudah semakin rusak lantaran kepentingan politisi Kalimalang yang beralasan itu merupakan aspirasi dari warga atau konstituennya.

“Kalau dewan memaksakan usulan setiap siswa diterima di sekolah yang dituju, maka bisa merusak sistem PPDB yang ada. Seharusnya dewan tidak memaksa, dan dewan itu fungsinya mengawasi pelaksanaan PPDB agar sesuai dengan SOP dan aturan dan perundangan yang berlaku,” tutur Adi.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad menghimbau agar seluruh pihak terkait dalam pelaksanaan Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024 tidak keluar dari jalur regulasi yang telah disepakati.

Pj Gani menyebut hal tersebut sebagai bentuk komitmen diri sekaligus menepis stigma siswa titipan dalam hajat tahunan penerimaan siswa sekolah baru.

“Ya ini PPDB artinya kita Pemerintah, Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) semua harus komitmen dan konsisten. Agar kita bisa minimalisir potensi-potensi keluar dari aturan atau MOU,” ucap Pj Gani saat dikonfirmasi RakyatBekasi.com melalui keterangannya, dikutip Kamis (16/05/2024) lalu.

[irp posts=”10807″ ]

“Kita lihat di lapangan dan kita siap, lihat siapa nanti yang ingin berusaha keluar dari regulasi tadi. Kita Pemerintah berusaha membuat rule aturan main, supaya (PPDB) ini bisa lebih tertib, lebih ketat, lebih teratur. Kita optimalkan dulu pelaksanaan PPDB seperti  syarat dan ketentuan yang diatur dalam Perwal nanti. Dan kita terbuka, kita semua untuk bisa mencermati hal hal seperti ini,” jelasnya.

Sementara itu terpisah, Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi H Sholihin membantah sebutan titipan dewan.

Menurutnya itu merupakan sebuah penyampaian aspirasi konstituen masyarakat.

“Masa warga yang sudah memilih dewan gak ditolong terkait anaknya mau masuk sekolah. Itu merupakan aspirasi bukan titipan dewan,” ucap Gus Shol sapaan akrabnya.

Gus Shol menyebut bahwa menyampaikan aspirasi masyarakat sudah diatur dalam undang-undang dan juga Perwal.

“Kalau sesuai prosedur ya sah sah saja membantu masyarakat, ingat itu bukan disebut titipan dewan melainkan menyampaikan aspirasi masyarakat,” tutupnya.


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Mengawal Masa Depan Air Bersih Bekasi: Peran Vital Dewan Pengawas dalam Transformasi Strategis Perumda Tirta Patriot
Cuaca Ekstrem Terjang Kabupaten Bekasi: 304 Jiwa Terdampak, BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca
Sah! Pemkot Bekasi Umumkan 18 Nama Lolos 3 Besar Seleksi JPT Pratama 2025, Ini Daftarnya
Antisipasi Banjir dan Pohon Tumbang, DBMSDA Kota Bekasi Siagakan 12 UPTD dan Tim URC
Pemkot Bekasi Pastikan Tak Ada Dana Mengendap di Rekening Kas Umum Daerah
Atasi Kabel FO Semrawut, PT Mitra Patriot Pimpin Proyek Ducting Kota Bekasi Senilai Rp 200 Miliar
BPKN Panggil Direksi Aqua, Selidiki Dugaan Sumber Air dari Sumur Bor Bukan Pegunungan
Antisipasi Banjir Musim Hujan, Pemkot Bekasi Gelar Apel Kesiapsiagaan dan Latihan SAR

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 16:35 WIB

Mengawal Masa Depan Air Bersih Bekasi: Peran Vital Dewan Pengawas dalam Transformasi Strategis Perumda Tirta Patriot

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 13:16 WIB

Cuaca Ekstrem Terjang Kabupaten Bekasi: 304 Jiwa Terdampak, BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:40 WIB

Sah! Pemkot Bekasi Umumkan 18 Nama Lolos 3 Besar Seleksi JPT Pratama 2025, Ini Daftarnya

Jumat, 24 Oktober 2025 - 10:10 WIB

Antisipasi Banjir dan Pohon Tumbang, DBMSDA Kota Bekasi Siagakan 12 UPTD dan Tim URC

Jumat, 24 Oktober 2025 - 09:42 WIB

Pemkot Bekasi Pastikan Tak Ada Dana Mengendap di Rekening Kas Umum Daerah

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca