BEKASI – Tumpukan sampah yang didominasi limbah domestik kembali menyumbat aliran Kali Baru di Jalan Kali Baru Timur RW 02, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medan Satria.
Warga setempat mengeluhkan kondisi ini sebagai masalah tahunan yang disebabkan oleh sampah kiriman dari wilayah hulu dan menuntut adanya penanganan yang lebih serius dan permanen.
Tumpukan sampah yang memadat di bawah jembatan tidak hanya menimbulkan bau tak sedap, tetapi juga memicu kekhawatiran akan munculnya wabah penyakit, terutama demam berdarah dengue (DBD).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Keluhan Warga: Pengerukan Rutin Tak Menyelesaikan Masalah
Ketua RW 02 Kalibaru, Aris Darmaji, mengungkapkan bahwa gunungan sampah ini telah mengendap selama kurang lebih satu bulan.
Menurutnya, pengerukan atau pematusan oleh dinas terkait sudah menjadi agenda rutin, namun tidak pernah menyelesaikan akar permasalahan.
“Kejadian ini berulang terus. Dalam setahun, pengerukan bisa dilakukan sampai tiga kali. Kalau saya perhatikan, sampah ini mengalir dari arah barat (Kranji) dan tersumbat total di bawah jembatan ini,” ujar Aris kepada awak media di lokasi, Selasa (16/09/2025).
Ia menambahkan, meskipun warga lokal sudah diimbau keras untuk tidak membuang sampah ke kali, volume sampah kiriman dari hulu terlalu besar untuk ditangani secara swadaya.
“Kami sudah berusaha membersihkan, tetapi tidak sanggup. Proses pengerukan oleh tim pematusan pun bisa memakan waktu hingga satu bulan karena sampahnya sudah sangat padat,” keluhnya.
Respons Kelurahan: Dua Solusi Jangka Panjang Diajukan
Menanggapi keluhan tersebut, Lurah Kalibaru, Fitria Yuni Anggari, membenarkan bahwa penanganan tumpukan sampah di jembatan RW 02 merupakan program rutin bersama Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi.
”Pengerukan memang rutin, bisa 3 hingga 4 kali dalam setahun. Tahun ini saja sudah dua kali kami laksanakan, yaitu pada bulan Februari dan Juni lalu,” kata Fitria.
Menyadari pengerukan hanya bersifat sementara, pihak Kelurahan Kalibaru telah mengajukan dua usulan solusi jangka panjang kepada DBMSDA untuk memutus siklus masalah sampah kiriman ini:
- Pemasangan Jaring Sampah: Mengajukan pemasangan jaring penghalang di wilayah perbatasan antara Kecamatan Bekasi Barat dan Medan Satria untuk menyaring sampah sebelum sampai ke hilir.
- Pembongkaran Jembatan Lama: Mengajukan pembongkaran struktur jembatan lama yang rendah dan sempit, yang menjadi titik utama penyumbatan aliran kali.
”Kami sudah bersurat ke DBMSDA untuk merealisasikan pemasangan jaring dan pembongkaran jembatan. Kami berharap usulan ini bisa segera ditindaklanjuti agar masalah tidak terus berulang dan meresahkan warga,” pungkas Fitria.
Eksplorasi konten lain dari Rakyat Bekasi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.