Wahai Pemuda, Renungkanlah! Bangkit Melawan atau Mati Kelaparan

- Jurnalis

Sabtu, 29 Oktober 2022 - 07:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Foto: museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id)

(Foto: museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id)

Dari penyerapan naker itu mayoritas pada pertanian, yang hampir 1,9 juta pekerja, lalu sektor pengolahan dan perdagangan, masing-masing 840 ribu dan 640 ribu.

Namun, gelombang PHK yang terjadi saat ini telah menunjukkan secara total terlihat tidak terjadi pertumbuhan lapangan kerja di Indonesia.

Bagimana dengan pemuda yang bekerja? Pada tulisan terdahulu saya, yang saya singgung di atas, saya sudah membahas temuan “Mekari White Paper“, April 2022 yang dilansir Kompas 10/10, di mana terjadi kemerosotan daya beli karyawan sebesar 74%, 61% tidak mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari dan 15% saja yang masih punya tabungan jika di PHK, serta uraian survei Litbang Kemenhub (kompas, 9/10) tentang penghasilan Ojek online, berkisar Rp. 50.000-Rp. 100.000 perhari yang habis dalam sehari. Mereka adalah kaum muda, yang sebesar 40,6% berusia 20-30 tahun.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Data kuantitatif ini jika kita sambungkan dengan laporan CNN Indonesia di atas, yang menggambarkan sosok-sosok pekerja muda di Jakarta, yang bertahan hidup tanpa tabungan, namun harus bertahan di Jakarta, karena tidak punya alternatif kerja dengan penghasilan lebih baik, apalagi balik ke desa, tentu lebih semakin nyata, bahwa kaum muda sudah terjebak dalam kehidupan pas-pasan.

Kesulitan menciptakan lapangan kerja, sebenarnya juga dapat terlihat dari laporan CNN Indonesia, 27/10/22, dalam judul “Turun Naik Nasib BLK dan Asa Pemuda Mengejar Mimpi”. Berita ini menggambarkan upaya pemerintah menciptakan pelatihan berorientasi kerja.

Di mana disebutkan bahwa dari anggaran yang disalurkan pemerintah pada Balai Latihan Kerja (BLK) di Bandung, Sidoarjo dan Solo masing-masing Rp. 100 milyar hanya mampu menciptakan naker terserap sebanyak 674 orang, 1.257 orang dan 1.432 orang.

Sejumlah 3000 an orang pekerja dengan anggaran lebih 300 milyar pelatihan menunjukkan susahnya menciptakan “link and match” antara pencari kerja (skill and competence) dan penyedia kerja.

Gambaran tentang buruknya nasib kaum muda sudah kita gambarkan. Kita masih melihat ini dalam standar resmi pengangguran. Jika kita bicara riil, maka cakupan defenisi pengangguran dapat diperluas lagi.

Jika di Amerika, BPS mereka menentukan angka pengangguran standar dengan ukuran U3, namun ukuran riil dengan U6, angkanya berbeda jauh.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

KNPI Visioner: Bersama Pemuda Mewujudkan Bekasi Keren
Menggali Konsep Diri Menurut Hurlock: Hubungan Antara Diri dan Lingkungan Sosial
Tantangan Sosiologi dalam Menyikapi Perubahan Perilaku Masyarakat di Era Digitalisasi
Feminisme di Era Digital, Kemenangan atau Tantangan Baru?
Pengaruh Interaksi Digital Terhadap Komunitas Modern
Hereditas dan Lingkungan dalam Proses Perkembangan
Komposisi Para Pembantu Prabowo-Gibran, Antara ‘Zakken Kabinet’ dan Koalisi Partai
Sebuah Tinjauan untuk Tingkatkan Kegemaran Membaca Masyarakat Kota Bekasi

Berita Terkait

Sabtu, 11 Januari 2025 - 14:42 WIB

KNPI Visioner: Bersama Pemuda Mewujudkan Bekasi Keren

Senin, 23 Desember 2024 - 09:44 WIB

Menggali Konsep Diri Menurut Hurlock: Hubungan Antara Diri dan Lingkungan Sosial

Kamis, 12 Desember 2024 - 21:44 WIB

Tantangan Sosiologi dalam Menyikapi Perubahan Perilaku Masyarakat di Era Digitalisasi

Kamis, 12 Desember 2024 - 19:55 WIB

Feminisme di Era Digital, Kemenangan atau Tantangan Baru?

Kamis, 12 Desember 2024 - 17:12 WIB

Pengaruh Interaksi Digital Terhadap Komunitas Modern

Berita Terbaru

Google juga meluncurkan beberapa kampanye, seperti

Ekstra

Google Mulai Ditinggal, Pangsa Pasar Turun di Bawah 90%

Minggu, 19 Jan 2025 - 16:04 WIB

error: Content is protected !!