Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi mengungkapkan bahwa diperlukan anggaran sebesar Rp 23 miliar lebih untuk mengganti kerusakan alat-alat sarana dan prasarana (sarpras) pendidikan di wilayah Kota Bekasi.
Kerusakan ini terjadi akibat banjir besar yang melanda pada Senin (03/03/2025) lalu, yang merupakan imbas dari kiriman air dari wilayah Bogor.
Menurut laporan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), sebanyak 114 satuan pendidikan terdampak bencana ini, termasuk Taman Kanak-Kanak (TK), Pendidikan Anak Usia Dini (Paud), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami dari Dinas Pendidikan sudah menyampaikan proposal ke Pemerintah Pusat terkait bantuan penanganan pascabanjir. Mudah-mudahan bisa segera terealisasi melalui APBN,” ungkap Sekretaris Disdik Kota Bekasi, Warsim Suryana, dalam keterangannya usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD HUT Kota Bekasi ke-28 di Gedung DPRD Kota Bekasi pada Senin (10/03/2025).
Kerusakan Sarpras Pendidikan
Warsim menjelaskan bahwa beberapa sarpras pendidikan yang mengalami kerusakan meliputi komputer, laptop, alat fingerprint, buku-buku, hingga perabot seperti kursi dan meja.
Menurutnya, meski bangunan sekolah rata-rata tidak terdampak secara struktural, peralatan yang berada di lantai satu mengalami kerusakan parah akibat terendam air.
“Bangunan sekolah umumnya tidak berdampak, tetapi barang-barang seperti buku, kursi, komputer, dan lainnya yang berada di lantai satu itu rusak akibat terendam banjir,” jelas Warsim.
Ia juga menambahkan bahwa usulan penganggaran bantuan saat ini masih dalam tahap pengajuan dan menunggu persetujuan dari pemerintah pusat. Kerusakan yang dicatat juga belum termasuk kerugian lanjutan di tingkat SMA yang membutuhkan perhatian lebih lanjut.
Rincian Sekolah Terdampak
Secara rinci, sebanyak 114 satuan pendidikan yang terdampak terdiri dari:
- TK/Paud: 58 sekolah,
- SD: 49 sekolah,
- SMP: 16 sekolah,
- SMA: 3 sekolah.
“Kami sudah menyampaikan data kerugian ini dan saat ini sifatnya masih menunggu. Semoga bantuan operasional yang kita butuhkan dapat segera terealisasi,” tambah Warsim.
Dukungan dari DPRD Kota Bekasi
Anggota Komisi 4 DPRD Kota Bekasi dari Fraksi Gerindra Demokrat, Misbahudin, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi intensif dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat terkait usulan bantuan anggaran untuk pemulihan sarpras pendidikan di Kota Bekasi.
“Kita sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi dan di pusat. Mudah-mudahan, insyaallah dalam minggu ini mereka akan turun langsung untuk menindaklanjuti usulan ini,” ungkap Misbahudin.
Ia juga memaparkan bahwa kebutuhan anggaran diperkirakan cukup besar, terutama untuk jenjang SD yang diproyeksikan membutuhkan Rp 20–30 miliar, sedangkan kebutuhan untuk SMP akan menyesuaikan berdasarkan hasil pendataan.
Harapan untuk Pemulihan Cepat
Pemerintah Kota Bekasi dan DPRD berharap agar proses pengajuan bantuan dapat berjalan lancar sehingga kerusakan sarpras pendidikan di Kota Bekasi dapat segera diperbaiki.
Dengan perbaikan ini, diharapkan kegiatan belajar-mengajar dapat kembali normal, dan para siswa tidak lagi terganggu oleh dampak bencana yang terjadi.
“Semoga seluruh proses ini dapat berjalan lancar dan bantuan segera terealisasi. Kita ingin memastikan para siswa dan guru dapat belajar dan mengajar dengan nyaman,” tutup Misbahudin.