BEKASI – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bekasi menyoroti tantangan serius dalam penyerapan angkatan kerja baru. Setiap tahun, angka pengangguran di Kota Bekasi menghadapi penambahan signifikan yang didominasi oleh puluhan ribu lulusan SMA dan sederajat.
Berdasarkan catatan laporan yang terhimpun, lulusan sekolah menengah ini menjadi kontributor utama pengangguran baru di kota yang dikenal sebagai pusat jasa dan perdagangan tersebut.
Kontribusi Lulusan SMA pada Angkatan Kerja Baru
Kepala Bidang (Kabid) Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnaker Kota Bekasi, Muhammad Iqbal Bayuaji, mengonfirmasi bahwa lulusan SMA/sederajat secara krusial menambah jumlah pencari kerja setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
”Yang jelas angka pengangguran baru, kita dari lulusan SMA aja udah berapa orang. Angka fix nya saya enggak tahu pasti, tapi prakiraan ada 20 ribuan lebih itu setiap tahun secara angkatan kerja,” ucap Iqbal saat dikonfirmasi, Selasa (18/11/2025).

Ia menjelaskan bahwa angka perkiraan 20.000 tersebut berfokus pada lulusan SMA yang langsung masuk ke angkatan kerja. Data ini belum mencakup fresh graduate dari jenjang S1 atau mereka yang belum terdefinisi sebagai angkatan kerja.
”Totalnya (gabungan S1 dan SMA) belum saya cek. Yang baru dicek itu untuk yang angkatan kerja SMA atau sederajat aja secara krusial. Meski ada juga yang lanjut kuliah mereka,” sambungnya.
Tantangan Pendataan Pengangguran di Kota Bekasi
Iqbal mengakui bahwa pendataan angka pengangguran di Kota Bekasi memiliki tantangan tersendiri. Ia menyebut laporan angka pengangguran bersifat sangat dinamis, sehingga menyulitkan proses sinkronisasi data yang presisi.
Menurutnya, kendala ini juga dipengaruhi oleh faktor pelaporan dari institusi pendidikan dan individu.
”Kesulitan ini juga didukung karena setiap sekolah juga ada yang tidak melaporkan. Karena laporan secara pribadi, atau (mereka) malu apabila kalau ditanyakan oleh dinas,” katanya.
Hal ini menyulitkan Disnaker dalam memetakan secara total jumlah Angkatan Kerja (AK) dan Bukan Angkatan Kerja (BAK) yang terbaru.
Perbandingan Data BPS Tahun 2024
Sebagai gambaran, Iqbal merujuk pada data Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi pada tahun 2024.
Data tersebut menunjukkan angka pengangguran terbuka di Kota Bekasi berjumlah 104.170 jiwa.
Sementara itu, laporan BPS yang sama mencatat jumlah penduduk yang berstatus bekerja sebanyak 1.214.160 jiwa.
Adapun yang masuk kategori Bukan Angkatan Kerja (BAK) atau belum bekerja sama sekali memiliki jumlah 720.966 jiwa.
Job Fair Jadi Upaya Tekan Angka Pengangguran
Dalam menekan laju pengangguran tahunan, Iqbal menegaskan bahwa Disnaker Kota Bekasi terus berupaya menggelar berbagai program penyerapan tenaga kerja. Salah satu solusi andalannya adalah penyelenggaraan Job Fair atau bursa kerja.
Kegiatan ini, lanjutnya, kerap dilakukan baik oleh Disnaker sendiri maupun melalui kerja sama strategis dengan pihak swasta.
”Harapannya, dapat mengurangi tingkat angka pengangguran, maupun bisa menambah bagi para pekerja yang bekerja di Kota Bekasi sebagai Kota jasa dan perdagangan, membuka lapangan kerja maupun memperluas kesempatan kerja,” jelas Iqbal.
”Meski belum bisa masif secara menyeluruh, tetapi peran Pemerintah sudah ada untuk menetralisir tingkat pengangguran di setiap generasi,” pungkasnya.
Info Loker: Temukan informasi lowongan kerja terbaru di Kota Bekasi melalui saluran resmi Disnaker atau portal pencari kerja terpercaya.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.






































