Bahasa Inggris Wajib di Sekolah Mulai 2027, Disdik Kota Bekasi Siapkan Guru dan Kurikulum

- Jurnalis

Kamis, 16 Oktober 2025 - 08:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Alexander Zulkarnain.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Alexander Zulkarnain.

Ringkasan Eksekutif: Artikel ini membahas kesiapan Dinas Pendidikan Kota Bekasi dalam menghadapi kebijakan baru yang mewajibkan pelajaran Bahasa Inggris di jenjang SD dan SMP mulai tahun ajaran 2027/2028. Ulasan mencakup strategi penyesuaian kurikulum, fokus pada peningkatan kompetensi guru, dan tantangan dalam implementasi kebijakan nasional ini di tingkat daerah.

BEKASI – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi memulai persiapan strategis untuk mengimplementasikan kebijakan baru yang menetapkan Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib bagi siswa sekolah dasar (SD) dan menengah (SMP). Dengan target pemberlakuan pada tahun ajaran 2027/2028, Disdik memiliki waktu dua tahun untuk melakukan penyesuaian menyeluruh.

​Kebijakan ini merupakan turunan dari Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (saat ini Kemendikbudristek) Nomor 13 Tahun 2025. Langkah ini sejalan dengan Peta Jalan Pendidikan Nasional 2025–2045 yang bertujuan meningkatkan daya saing sumber daya manusia Indonesia di kancah global.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Latar Belakang Kebijakan Nasional

​Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menetapkan Bahasa Inggris sebagai komponen wajib dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah.

Tujuannya adalah untuk membekali generasi muda dengan kemampuan bahasa asing yang esensial di era globalisasi, sehingga mampu bersaing dan berkolaborasi di tingkat internasional.

Respons dan Kesiapan Disdik Kota Bekasi

​Menanggapi kebijakan tersebut, Kepala Disdik Kota Bekasi, Alexander Zulkarnain, menyatakan bahwa pihaknya tengah menyusun langkah-langkah adaptasi yang akan diterapkan secara bertahap.

​”Kami memiliki waktu dua tahun untuk penyesuaian. Ini penting karena membiasakan guru dan siswa dengan kurikulum baru yang menekankan Bahasa Inggris tentu memerlukan waktu,” jelas Alexander saat ditemui Jurnalis rakyatbekasi.com di Gedung DPRD Kota Bekasi, Rabu (15/10/2025).

Ketersediaan Guru Cukup, Kompetensi Jadi Fokus Utama

​Alexander mengklaim bahwa dari segi kuantitas, ketersediaan tenaga pendidik Bahasa Inggris di Kota Bekasi sudah cukup memadai. Namun, ia menekankan bahwa tantangan utama bukanlah pada jumlah, melainkan pada kualitas dan kompetensi mengajar.

​Oleh karena itu, Disdik akan memfokuskan program pada peningkatan profesionalisme guru.

​”Fokus kami adalah bagaimana mendorong peningkatan kompetensi guru agar pembelajaran di kelas menjadi lebih produktif dan berkualitas. Titik berat keberhasilan kebijakan ini ada di tangan para guru,” tegasnya.

Penyesuaian Kurikulum dan Pembiasaan

​Selain pengembangan sumber daya guru, penyesuaian kurikulum menjadi pilar penting dalam persiapan ini. Disdik akan memastikan bahwa materi ajar dan metode pembelajaran selaras dengan standar nasional yang baru, baik bagi guru yang mengajar maupun siswa yang belajar. Proses ini mencakup pelatihan, lokakarya, dan penyusunan silabus yang relevan.

Tantangan dan Harapan ke Depan

​Alexander menyimpulkan bahwa kunci sukses implementasi kebijakan ini terletak pada eksekusi di level kelas. Peningkatan kompetensi guru dianggap sebagai syarat mutlak untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal.

“Pada akhirnya, kami mengharapkan pembelajaran yang bagus di setiap sekolah. Guru yang profesional dan kompeten adalah kunci untuk mewujudkan hal tersebut,” pungkasnya.

Dapatkan informasi terbaru seputar kebijakan pendidikan di Kota Bekasi hanya di rakyatbekasi.com.


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

KMBM Desak Kejari Kota Bekasi Usut Dugaan Markup Bantuan Keuangan DKI Tahun Anggaran 2024
Hadir di Sumbar, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Salurkan Bantuan dan Koordinasi dengan KDM
Penundaan PNBK 2025 Tuai Respon Positif, Orangtua Peserta: Ini Pelajaran Berharga tentang Empati
Sebelum Bertolak ke Sumatera, Wali Kota Tri Pimpin Rapat Kesiapsiagaan Cuaca Ekstrem di Bekasi
​Puskesmas Pondokgede Raih Penghargaan Tes HIV Terbaik Bekasi jadi Kado Spesial Puncak Peringatan HKN ke-61
Jelang Libur Nataru 2026, Hotel di Kota Bekasi Mulai Bersolek
Pemkot Bekasi Kerahkan Tim Medis dan Bantuan Obat untuk Daerah Terdampak Banjir di Sumatera
Andalkan Donasi ASN dan Masyarakat, ​Pemkot Bekasi Tak Gunakan Dana BTT untuk Banjir Sumatera

Berita Terkait

Sabtu, 6 Desember 2025 - 23:32 WIB

KMBM Desak Kejari Kota Bekasi Usut Dugaan Markup Bantuan Keuangan DKI Tahun Anggaran 2024

Sabtu, 6 Desember 2025 - 20:26 WIB

Hadir di Sumbar, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Salurkan Bantuan dan Koordinasi dengan KDM

Sabtu, 6 Desember 2025 - 11:47 WIB

Penundaan PNBK 2025 Tuai Respon Positif, Orangtua Peserta: Ini Pelajaran Berharga tentang Empati

Jumat, 5 Desember 2025 - 15:49 WIB

Sebelum Bertolak ke Sumatera, Wali Kota Tri Pimpin Rapat Kesiapsiagaan Cuaca Ekstrem di Bekasi

Jumat, 5 Desember 2025 - 15:35 WIB

​Puskesmas Pondokgede Raih Penghargaan Tes HIV Terbaik Bekasi jadi Kado Spesial Puncak Peringatan HKN ke-61

Berita Terbaru

error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca