KOTA BEKASI – Melalui akun Instagramnya, Humas DPRD Kota Bekasi merilis hasil survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas kinerja 50 anggota legislatif periode 2019-2024, Rabu (03/01/2024).
Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Bekasi, Christianto Manurung mencibir skor IKM tersebut yang menurutnya tidak faktual dan membodohi masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bagaimana bisa disebut Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) jika respondennya itu orang dalam lingkup pemerintahan itu sendiri yang terdiri dari PNS (18%), anggota DPRD (67%) dan terakhir Honorer (15%).
“Secara de facto masih banyak aspirasi masyarakat yang belum terealisasikan, padahal sudah disampaikan. Bahkan, ada sejumlah pengaduan terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh oknum anggota DPRD itu yang kini masih belum diproses, serta pengaduan lain-lain,” ucap Ketua DPC GMNI Bekasi Christianto Manurung kepada rakyatbekasi.com, Rabu (03/01/2024).
Dari berbagai fakta yang terlihat jelas di lapangan, Bung Chris sapaan akrabnya, mempertanyakan dasar metodologi survei tersebut sehingga menghasilkan IKM sebesar 98.29%.
Jika mau jujur, Bung Chris menyatakan bahwa selama periode 2019-2024, kinerja 50 wakil rakyat yang duduk di DPRD dinilainya gagal, karena malah cenderung lebih masuk pada wilayah kepentingan pribadi, kelompok atau parpolnya.
“Jadi, kalau secara substansi dan komprehensif, kinerja para wakil rakyat di gedung DPRD Kota Bekasi dalam melayani masyarakat ataupun menyerap aspirasi, saya sebagai masyarakat pun tentu masih jauh merasa hal itu (IKM). Dan saya kira, masyarakat yang lain juga merasakan hal yang sama,” tegasnya.
Sebagai informasi, survei kepuasan masyarakat terhadap DPRD Kota Bekasi itu dilakukan dengan melibatkan 320 responden sesuai tingkat pendidikan, mulai dari SLTA, D1, D3, S1 hingga S2. (Mar)