KOTA BEKASI – Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad menyikapi dengan santai selepas dirinya didemo oleh ratusan massa aksi yang tergabung dalam Mahasiswa Pemuda Revolusi Bekasi ketika mereka menggeruduk Gedung DPRD Kota Bekasi.
Pengunjuk rasa tersebut merangsek ke Gedung Wakil Rakyat hingga terjadi bentrokan fisik dengan aparat karena mencoba mengkudeta Gedung DPRD Kota Bekasi untuk menuntut pencopotan Raden Gani Muhamad dari jabatannya yang dinilai tidak becus dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah, Rabu (23/05/2024) sore.
“Saya kira itu hak demokrasi semua orang, kita harus hargai. Cuman silahkan masyarakat menilai subtansinya,” ucap Pj Gani saat ditemui usai Rapat Paripurna DPRD Kota Bekasi yang mengagendakan penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Kota Bekasi Tahun 2023, Rabu (23/05/2024) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Pj Gani, kebebasan berpendapat adalah hak seluruh warga negara tanpa terkecuali. Begitu juga rekan-rekan mahasiswa yang memiliki persepsi dan pendapat tersendiri atas kritik kinerjanya selama memimpin Kota Bekasi, dari masa transisi Kepala Daerah sebelumnya.
“Ini menjadi ajang edukasi kita membuka ruang ruang publik, ruang-ruang demokrasi, silahkan. Tetapi jangan anarkis, juga subtansinya seperti apa,” sambungnya.
Sebagai informasi, pelaksanaan rapat paripurna yang seharusnya dilaksanakan pada pukul 15.00 WIB harus molor karena adanya aksi demonstrasi sehingga baru bisa dibuka pada pukul 18.00 WIB.
Akibat unjuk rasa tersebut, perwakilan Anggota DPRD Kota Bekasi terpaksa menemui para pendemo dan melakukan audiensi terlebih dahulu kepada para demonstran untuk mendengarkan keluhan, tuntutan maupun aspirasinya.
“Tadi kita saksikan bersama pada akhirnya rapat paripurna bisa digelar yang terlebih dahulu melakukan rapat sebelum paripurna dan juga rapat konsultasi dahulu dengan pimpinan DPRD,” pungkasnya.