BEKASI – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi memulai proyek revitalisasi besar-besaran di kawasan Alun-Alun M. Hasibuan, Margajaya, Bekasi Selatan.
Langkah ini diambil untuk mengembalikan fungsi utamanya sebagai ruang terbuka hijau (RTH) sekaligus menyediakan fasilitas modern yang dibutuhkan masyarakat urban, seperti jogging track dan area pejalan kaki (pedestrian) yang nyaman.
Proyek penataan ini diawali dengan penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang selama ini menempati area taman.
Related Posts:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menegaskan bahwa transformasi ini bertujuan untuk menciptakan ikon baru Kota Bekasi yang lebih tertata, modern, dan fungsional bagi seluruh warga.
Mengembalikan Fungsi Sebagai Taman Kota
Menurut Tri Adhianto, esensi dari Alun-Alun sebagai taman kota dan pusat interaksi sosial masyarakat telah lama tergerus oleh aktivitas komersial yang tidak teratur. Revitalisasi ini menjadi momentum untuk mengembalikan fungsinya seperti sedia kala.
“Fungsinya kita kembalikan seperti semula, yakni taman kota untuk masyarakat. Tidak akan ada lagi pedagang yang menginap atau menempati area taman secara permanen,” ujar Tri Adhianto saat dikonfirmasi pada Jumat, 17 Oktober 2025.
Ia memastikan bahwa ruang publik ini akan menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi keluarga, anak-anak, maupun individu untuk bersantai dan menikmati suasana kota.
Fasilitas Modern untuk Gaya Hidup Sehat
Salah satu fokus utama dalam proyek revitalisasi Alun-Alun Bekasi adalah pembangunan fasilitas olahraga yang memadai.
Menjawab tren gaya hidup sehat di kalangan masyarakat, Pemkot Bekasi secara khusus merancang jogging track modern yang akan mengelilingi area Alun-Alun.
“Joging sudah jadi budaya kekinian. Jadi, kita siapkan fasilitas yang nyaman dan aman agar warga bisa sehat sambil menikmati suasana kota,” jelas Tri.
Pembangunan jalur lari dan pedestrian ini diharapkan dapat menjadikan Alun-Alun M. Hasibuan sebagai destinasi favorit baru bagi para pegiat olahraga di Kota Bekasi.
Solusi Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL)
Meskipun melakukan penertiban, Tri Adhianto menekankan bahwa Pemkot Bekasi tidak mengabaikan nasib para pedagang. Sebagai solusi, pemerintah telah menyiapkan lokasi khusus yang lebih teratur dan representatif agar para PKL dapat terus menjalankan usahanya.
“Para pedagang tetap kita fasilitasi, karena sudah disiapkan tempat khusus agar mereka tetap bisa berjualan dengan tertib. Jadi, pedagang tetap kita berdayakan dengan lokasi yang lebih layak dan teratur,” tambahnya.
Langkah ini diambil untuk menyeimbangkan antara kebutuhan ruang publik yang tertata dan keberlangsungan ekonomi para pelaku usaha mikro.
Tetap Pertahankan Nilai Sejarah
Di tengah modernisasi, Pemkot Bekasi berkomitmen untuk menjaga nilai historis yang melekat pada Alun-Alun. Monumen Perjuangan Rakyat Bekasi, yang menjadi simbol semangat dan identitas kota, akan tetap dipertahankan dan ditata agar semakin menonjol.
Konsep baru Alun-Alun ini akan memadukan tiga unsur utama: rekreasi, olahraga, dan edukasi sejarah. Dengan demikian, pengunjung tidak hanya dapat beraktivitas fisik, tetapi juga mengenang kembali perjuangan para pahlawan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Kota Bekasi.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
