Sekcab GMNI Jaktim Kecam Keras Aksi Kekerasan Alumni Terhadap Kader

- Jurnalis

Senin, 13 Oktober 2025 - 06:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekretaris DPC GMNI Jakarta Timur, Noval Fahrizal Gunawan.

Sekretaris DPC GMNI Jakarta Timur, Noval Fahrizal Gunawan.

BEKASI – Suasana demokratis dalam forum pemilihan Ketua Cabang Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Kota Bekasi ternoda oleh aksi kekerasan yang diduga dilakukan oleh oknum alumni.

Insiden yang terjadi pada Sabtu, 11 Oktober 2025 ini menuai kecaman keras dari berbagai pihak, termasuk Sekretaris Cabang GMNI Jakarta Timur, Noval Fahrizal Gunawan.

​Tindakan kekerasan fisik tersebut dinilai tidak hanya mencederai proses musyawarah, tetapi juga mengkhianati nilai-nilai luhur yang selama ini dijunjung tinggi dalam keluarga besar GMNI.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mencederai Nilai Luhur Organisasi

​Noval Fahrizal Gunawan menegaskan bahwa kekerasan dalam bentuk apa pun tidak dapat dibenarkan, terlebih terjadi dalam sebuah forum terhormat yang seharusnya menjadi teladan dalam berdemokrasi dan bermusyawarah.

​”Forum pemilihan Ketua Cabang seharusnya menjadi ruang musyawarah yang menjunjung tinggi nilai-nilai marhaenisme dan semangat kebangsaan. Kami sangat menyesalkan tindakan kekerasan yang terjadi dan mendukung langkah tegas untuk menjaga marwah organisasi,” tegas Noval dalam keterangan resminya.

​Menurutnya, insiden ini merusak semangat kekeluargaan, persatuan, dan gotong royong yang menjadi roh perjuangan GMNI sejak lama.

Kekhawatiran Terciptanya Preseden Buruk

Lebih lanjut, Noval menyuarakan keprihatinannya mengenai dampak negatif insiden ini terhadap kader-kader GMNI yang masih aktif.

Ia khawatir aksi kekerasan ini akan menjadi contoh buruk dalam penyelesaian sengketa atau perbedaan pendapat di masa depan.

​”Saya khawatir ini akan menjadi preseden bagi kader atau anggota GMNI aktif. Ketika tidak menemukan kesepakatan atau menolak kritik dalam musyawarah, jalan pintasnya adalah dengan kekerasan. Lalu, di mana letak keteladanan yang bisa kita contoh? Ini sangat ironis,” ucapnya.

Bertentangan dengan Ideologi Marhaenisme

Sebagai organisasi yang berlandaskan ideologi Marhaenisme, GMNI menempatkan nilai-nilai kemanusiaan pada posisi tertinggi.

Noval mengingatkan bahwa seluruh kader, baik yang masih aktif maupun alumni, adalah insan akademis yang terdidik untuk mengedepankan akal sehat dan dialog, bukan tindakan primitif yang melawan hukum.

​”Sebagai kaum terdidik yang berideologikan Marhaenisme, seharusnya nilai kemanusiaan dijunjung tinggi. Kita dididik untuk menggunakan akal sehat, bukan otot dan tindakan yang melanggar hukum,” tambahnya.

Rekomendasi dan Tuntutan Tegas

​Menyikapi insiden kekerasan PA GMNI Bekasi ini, Noval mengutuk keras perbuatan tersebut dan mengeluarkan empat rekomendasi utama sebagai langkah tindak lanjut:

  1. Investigasi Menyeluruh: Melakukan penelusuran dan klarifikasi transparan terhadap seluruh pihak yang terlibat untuk mengungkap fakta sebenarnya.
  2. Proses Hukum: Menyerahkan kasus ini kepada pihak Kepolisian atau Aparat Penegak Hukum (APH). Tindakan tersebut berpotensi memenuhi unsur pidana penganiayaan ringan sesuai Pasal 352 ayat (1) KUHP. Hal ini sejalan dengan asas Equality Before the Law, di mana setiap orang sama di hadapan hukum. Proses penyelesaian melalui Restorative Justice (keadilan restoratif) juga dapat dipertimbangkan sesuai Peraturan Kapolri No. 8 Tahun 2021.
  3. Sanksi Organisasi: Memberikan sanksi organisasi yang tegas kepada oknum yang terbukti bersalah dan telah mencederai etika serta konstitusi PA GMNI.
  4. Dialog Internal: Menginisiasi dialog internal yang konstruktif antaralumni untuk memulihkan kepercayaan, meredakan ketegangan, dan memperkuat kembali solidaritas organisasi.

​Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat memberikan efek jera sekaligus menjadi momentum untuk menegakkan kembali disiplin dan marwah organisasi PA GMNI ke depan.


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Demi Efisiensi Anggaran, Pemkot Bekasi Batasi Jam Pakai Listrik Kantor Hingga Pukul 5 Sore
Merger Puluhan SD di Kota Bekasi Mundur ke Awal 2026, Apa Penyebabnya?
Kabar Gembira! TPP PPPK Kota Bekasi Cair November 2025, Anggaran Rp73,6 Miliar Disiapkan
Wali Kota Bekasi Targetkan Realisasi PAD Capai 100 Persen di Akhir Tahun 2025
Imbas Grand Mall Bekasi Tutup, Wali Kota Desak Pengelola Lakukan Inovasi Total
Disdik Kota Bekasi Ungkap Alasan SMPN 62 Gunakan Eks Kantor Lurah Medansatria
Gedung Tak Layak Huni, Ratusan Siswa SMPN 62 Bekasi Akan Dipindah Sementara ke SMPN 19
Buntut Ricuh Konfercab Alumni, DPC GMNI Bekasi Laporkan Dugaan Penganiayaan ke Polisi

Berita Terkait

Selasa, 14 Oktober 2025 - 14:35 WIB

Demi Efisiensi Anggaran, Pemkot Bekasi Batasi Jam Pakai Listrik Kantor Hingga Pukul 5 Sore

Selasa, 14 Oktober 2025 - 12:52 WIB

Merger Puluhan SD di Kota Bekasi Mundur ke Awal 2026, Apa Penyebabnya?

Senin, 13 Oktober 2025 - 13:43 WIB

Kabar Gembira! TPP PPPK Kota Bekasi Cair November 2025, Anggaran Rp73,6 Miliar Disiapkan

Senin, 13 Oktober 2025 - 09:55 WIB

Wali Kota Bekasi Targetkan Realisasi PAD Capai 100 Persen di Akhir Tahun 2025

Senin, 13 Oktober 2025 - 09:24 WIB

Imbas Grand Mall Bekasi Tutup, Wali Kota Desak Pengelola Lakukan Inovasi Total

Berita Terbaru

error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca