Sejumlah warga mengeluhkan sulitnya pembelian gas LPG 3 kilogram di warung-warung pengecer. Hal ini terjadi setelah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengeluarkan kebijakan baru yang melarang pengecer menjual tabung gas LPG 3 kilogram secara eceran di warung sejak 1 Februari 2025.
Erna Wati (54), warga Bekasi Barat, mengatakan bahwa dirinya mulai kebingungan mencari gas LPG 3 kilogram di warung-warung pengecer.
“Sudah beberapa hari sulit mencari gas LPG 3 kilogram. Biasanya di warung-warung pengecer seperti Madura atau kelontong ada, tapi sekarang sudah sulit dicari,” ucap Erna saat berbincang dengan RakyatBekasi.com terkait kelangkaan gas LPG 3 kilogram, Senin (03/02/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Erna, kelangkaan gas LPG 3 kilogram ini sangat merepotkan dirinya untuk memenuhi kebutuhan memasak di dapur. Ia terpaksa menghemat penggunaan gas elpiji dalam kesehariannya.
“Kemarin saja, saya nyuruh anak saya untuk mencari gas tersebut di beberapa tempat. Memang agak sulit dan lumayan jauh mencarinya. Saya berharap pemerintah tidak membuat kebijakan yang memberatkan warga. Ini kan kebutuhan pokok,” sesalnya.
Sementara itu, Ajun (58), seorang pengecer gas LPG 3 kilogram, menyebut bahwa saat ini semua tabung gas 3 kg di tempatnya kosong.
Ia mengaku tidak bisa berbuat banyak atas kebijakan pemerintah yang melarang penjualan gas melon di tingkat pengecer.
“Saya ikuti saja, protes juga percuma. Kalau ada saya jual, kalau tidak ada ya sudah,” katanya.
Di sisi lain, harga gas melon yang naik turun di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) tidak hanya terjadi di tingkat pengecer.
Harga jual dari pangkalan juga naik turun mengikuti ketersediaan gas 3 kg. Biasanya pengecer membeli gas melon dengan harga Rp18.500 hingga Rp19.000.
Kelangkaan gas LPG 3 kilogram ini membuat warga harus mencari alternatif lain atau membeli gas dengan harga yang lebih tinggi dari pangkalan resmi.
Pemerintah diharapkan dapat segera mencari solusi untuk mengatasi kelangkaan ini dan memastikan distribusi gas LPG 3 kilogram tetap berjalan lancar sehingga kebutuhan warga dapat terpenuhi.