13 Hari Koma di RS Kartika Husada, Pasien Anak BA Menghembuskan Napas Terakhir

- Jurnalis

Selasa, 3 Oktober 2023 - 11:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih Kota Bekasi.

Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih Kota Bekasi.

JATIASIH – Setelah 13 hari mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU Rumah Sakit (RS) Kartika Husada Jatiasih, pasien anak BA (7) menghembuskan napas terakhir sore kemarin. Sampai dengan kemarin, belum berhasil diketahui apa penyebab BA hilang kesadaran usai menjalani operasi amandel, beberapa pihak tengah mendalami kasus ini.

Kabar duka yang diterima oleh Radar Bekasi pada pukul 20:00 WIB dibenarkan oleh orang tua pasien, Alber Francis (38) lewat pesan singkat. Pasien BA diketahui menghembuskan nafas terkahir pada pukul 18:45 WIB.

“Betul,” katanya, Senin (2/10).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia berharap peristiwa yang menimpa anak keduanya ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, terutama rumah sakit dan orang tua.

Malam itu, paman BA, Frans Sinaga (45) menyampaikan bahwa pasien mengalami henti jantung pada pukul 18:00 WIB. Setelah dilakukan upaya untuk kembali memacu detak jantung oleh pihak RS, BA dinyatakan meninggal dunia pada pukul 18:45 WIB.

“Tadi jam 18 dicoba untuk memacu jantungnya untuk kembali, tidak bisa, dan 18:45 dinyatakan dinyatakan pihak rumah sakit Alvaro sudah berpulang ke pencipta,” ungkapnya.

Baca Juga:  Terkena Demosi, Pejabat Ini Diturunkan Eselon dan Jabatannya

Hasil musyawarah pihak keluarga, jenazah akan dibawa ke rumah duka tidak jauh dari RS. Sedangkan untuk pemakaman, pihaknya masih menunggu keluarga pasien yang diketahui tinggal di luar Kota Bekasi datang.

Terkait dengan rumah duka hingga pemakaman pasien, pihak RS telah berkomunikasi dengan keluarga, semua akan difasilitasi. Meskipun demikian, upaya hukum yang telah ditempuh oleh keluarga tetap dilanjutkan.

“Tetapi dengan banyak hal-hal yang terjadi, ada kejanggalan-kejanggalan, kemungkinan kami rapat keluarga nanti, dan mungkin ada langkah-langkah hukum yang mau kami coba ajukan,” tambahnya.

Diketahui, BA dan V dilakukan tindakan operasi amandel pada hari yang sama, tepatnya di tanggal 19 September 2023 lalu. Setelah tindakan operasi, V saat ini kondisi kesehatannya terus membaik, sementara adiknya harus dirawat intensif di ruang ICU.

Sebelumnya pihak RS Kartika Husada membenarkan bahwa tim dokter mendiagnosa BA mengalami mati batang otak pada hari ke empat pasca operasi, setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan. Prosedur medis sejak pasien tiba di RS, menjalani operasi, hingga pasien di rawat di ruang ICU disebut sudah sesuai prosedur.

Baca Juga:  Jadi Paslon Ketiga, Duet Uu - Nurul Tiba di KPU Kota Bekasi

“Kita setiap melakukan tindakan dan pemeriksaan itu selalu ada prosedur untuk dilakukan edukasi,” kata salah satu dokter perwakilan RS, Rahma Indah Permatasari.

Transfer pasien yang sempat disampaikan oleh keluarga tanpa sepengetahuan orang tua pun disangkal pihak RS. Pemindahan pasien dari ruang rawat inap ke ruang operasi diketahui oleh orang tua pasien.

“Sudah dijelaskan sama keluarga pasien untuk kita meminta izin untuk memindahkan pasien ke ruang operasi,” ungkapnya.

Sebelum pasien dinyatakan meninggal dunia, pihak RS menyampaikan tengah berupaya meminta bantuan dan mendatangkan dokter-dokter ahli untuk menyelamatkan kondisi pasien.

Peristiwa yang dialami BA di RS Jatiasih ini tengah menjadi perhatian publik, lantaran ia divonis mati batang otak usai menjalani operasi amandel. Beberapa pihak telah bergerak mencari penyebab BA mati batang otak.

Kasus dugaan malapraktik ini juga dibahas dalam pertemuan antara Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan di kantor DPRD Kota Bekasi awal pekan ini. Kasus ini tengah di dalami oleh Dinkes Kota Bekasi.

“Tadi juga kita diskusikan, kita tanyakan ke pihak terkait dan memang sedang dalam proses investigasi,” kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Daradjat Kardono.

Baca Juga:  Jelang Mudik Lebaran, DBMSDA Jadwalkan Perbaikan Ruas Jalan di Kota Bekasi

Dalam pertemuan tersebut kita Daradjat, membahas beberapa hal, mulai dari progres perkembangan layanan kesehatan, klarifikasi isu-isu terkait dengan pelayanan kesehatan, hingga aspirasi yang didapat oleh anggota DPRD pada saat reses di lingkungan masyarakat belum lama ini.

Pada saat yang sama, Kepala Dinkes Kota Bekasi, Tanti Rohilawati menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima penjelasan terkait dengan kronologis dari pihak RS. Kemarin, Dinkes telah meminta kepada RS untuk memberikan penjelasan secara tertulis.

“Kami juga akan mengundang komite medik, dan akan mengevaluasi apakah diperlukan pembentukan tim apa tidak,” ungkapnya.

Belum ada kesimpulan yang diambil saat ini, Dinkes masih melakukan evaluasi. Pada tahap ini, Dinkes tengah mengumpulkan data-data dari RS.

Selanjutnya, Dinkes akan mendengarkan keterangan dari keluarga pasien.

“Masih tahap evaluasi, pengumpulan dari pada data atau kronologis yang disampaikan dari pihak RS,” tambahnya.

Visited 1 times, 1 visit(s) today

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Polisi Sebut Empat Keluarga Sudah Datangi RS Polri untuk Identifikasi 7 Korban Tewas
Terungkap, Penyebab Tewasnya 7 Remaja, Panik Kepergok Polisi Lalu Terjun ke Kali Bekasi
Samuel Sitompul Desak Pj Wali Kota Bekasi Sanksi Tegas ASN Intoleran dan Arogan
Pasca Viral, Pj Wali Kota Bekasi Bakal Panggil ASN Intoleran
GmnI Bekasi Kutuk Keras Oknum ASN Pelaku Intoleransi terhadap Umat Kristiani
Tak Temukan Mayat Tambahan di Kali Bekasi, Tim SAR Jakarta Tutup Pencarian
Pj Wali Kota Bekasi Merespon Aduan Intoleransi yang dilakukan ASN Eselon III.b Pemkot Bekasi
ASN Eselon III.b Pemkot Bekasi Marah-marah Larang Umat Kristiani Beribadah

Berita Terkait

Senin, 23 September 2024 - 16:02 WIB

Polisi Sebut Empat Keluarga Sudah Datangi RS Polri untuk Identifikasi 7 Korban Tewas

Senin, 23 September 2024 - 13:36 WIB

Terungkap, Penyebab Tewasnya 7 Remaja, Panik Kepergok Polisi Lalu Terjun ke Kali Bekasi

Senin, 23 September 2024 - 09:56 WIB

Pasca Viral, Pj Wali Kota Bekasi Bakal Panggil ASN Intoleran

Minggu, 22 September 2024 - 23:27 WIB

GmnI Bekasi Kutuk Keras Oknum ASN Pelaku Intoleransi terhadap Umat Kristiani

Minggu, 22 September 2024 - 20:09 WIB

Tak Temukan Mayat Tambahan di Kali Bekasi, Tim SAR Jakarta Tutup Pencarian

Berita Terbaru

error: Content is protected !!