KOTA BEKASI – Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad menyatakan bahwa masih banyak kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online di Kota Bekasi, utamanya dari sisi Pemerintah Daerah dalam menyiapkan infrastruktur Gedung Sekolah di wilayah setempat.
Berdasarkan catatan Dinas Pendidikan Kota Bekasi, jumlah lulusan SD maupun Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kota Bekasi tak kurang memiliki jumlah sebanyak 44.562 Siswa per angkatan. Namun daya tampung SMP Negeri hanya sebanyak 13.600 siswa.
“Tentu kami pahami, kami sadari bahwa masih banyak kekurangan kami dalam menyiapkan infrastruktur, Seharusnya SMP sudah ini (mencukupi), tapi saya selaku Pj Wali Kota belum bisa berbuat banyak untuk pengadaan infrastruktur,” ucap Pj Gani saat ditemui RakyatBekasi.com di Pendopo Kantor Wali Kota Gedung Plaza Pemkot Bekasi, Rabu (10/07/2024) Kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski PPDB Online telah berakhir dan tinggal memasuki Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Pj Gani mengaku hingga saat ini ia belum mendapatkan laporan apapun terkait hasil akhir pelaksanaan PPDB Online dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi.
“Belum ada laporan yang siginifikan masuk, tetapi sampai saat ini saya pantau masih landai. Saya menghimbau semua masyarakat terkait PPDB ini ikutilah sesuai aturan, karena kita juga ingin memberikan kenyamanan kepada siswa siswa untuk bisa menerima pendidikan dengan baik,” jelasnya.
Pj Gani berharap kepada calon kepala daerah selanjutnya bisa segera memikirkan realisasi pemerataan infrastruktur Gedung Sekolah menjadi prioritas.
“Mudah-mudahan bagi Wali Kota yang akan datang ini bisa jadi prioritas, supaya sedikit demi sedikit permasalahan PPDB ini bisa terurai ada jalan keluarnya dan juga tolong masyarakatnya jangan mindsetnya negeri minded,” sambungnya.
Sebab menurutnya, kualitas pendidikan sekolah swasta di Kota Bekasi sudah mumpuni dan bisa bersaing dengan sekolah berstatus Negeri.
“Swasta swasta juga sudah bagus dan baik, juga ada swasta yang memberikan keringanan beasiswa dan juga dari Pemerintah kan juga ada. Jadi kalau semua mindsetnya harus ke negeri, tentu akan menyulitkan, seolah-olah swasta ini buruk. Padahal swasta pada saat ini sudah bisa berkompetisi, tidak kalah, bahkan lebih bagus fasilitasnya daripada negeri,” tutupnya.