Disdik Kota Bekasi Selidiki Dugaan ‘Klausul Rahasia’ Keracunan di Program MBG Sekolah

- Jurnalis

Senin, 10 November 2025 - 15:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tangkapan layar Klausul rahasia.

Tangkapan layar Klausul rahasia.

BEKASI, RakyatBekasi.Com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi segera melakukan inventarisasi ke sekolah-sekolah di wilayahnya. Langkah ini diambil menyusul adanya dugaan ‘klausul rahasia’ dalam surat izin Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang berpotensi menghalangi pelaporan jika terjadi kejadian luar biasa (KLB) seperti keracunan makanan pada siswa.

​Isu ini mencuat setelah adanya perbincangan mengenai surat pernyataan orang tua. Dalam surat tersebut, orang tua diminta memberikan izin atau tidak izin terkait penanganan jika terjadi insiden keracunan. Klausul inilah yang kini ditelusuri lebih lanjut oleh Disdik, apakah ada upaya untuk merahasiakan informasi.

​Tanggapan Resmi Disdik Kota Bekasi

​Sekretaris Disdik Kota Bekasi, Warsim Suryana, angkat bicara mengenai polemik ini. Ia menegaskan bahwa posisi Disdik dalam program MBG adalah sebagai penerima manfaat, sementara nota kesepahaman (MOU) atau surat pernyataan teknis berada di tangan kepala sekolah masing-masing.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

​”Intinya, saya kurang tahu betul secara klausulnya itu meliputi apa saja di setiap sekolah. Nanti saya cari konfirmasinya, seperti apa. Apakah ada hal-hal lain, saya belum paham,” ucap Warsim saat dikonfirmasi, Senin (10/11/2025).

​Warsim menambahkan bahwa pihaknya dilaporkan akan segera melakukan pemantauan dan inventarisasi mendalam terkait dugaan klausul tersebut.

​Pengawasan Berlapis di Sekolah

​Menurut Warsim, pengawasan utama program MBG di lapangan berada di bawah wewenang kepala sekolah. Disdik, sebagai sektor pimpinan (leading sector), bertugas mengawasi secara keseluruhan untuk memastikan program berjalan lancar.

​”Selama ini yang berkaitan langsung kan kepala sekolah. Kita (Disdik) memastikan bahwa selama MBG itu tidak ada keracunan, pendistribusian tepat waktu, serta makanannya berkualitas dan bergizi,” ujarnya.

​Terkait dugaan merahasiakan informasi, Warsim dengan tegas melarang praktik tersebut. Ia mengimbau pihak sekolah untuk proaktif dan terbuka dalam menyampaikan keluhan.

​”Sebetulnya kita tentunya bisa komplain. Yang namanya pengguna dan pengkonsumsi, harus komplain manakala jika ada terjadi kekurangan,” tegasnya.

​Belajar dari Kasus Keracunan Terdahulu

​Warsim menjelaskan bahwa komunikasi antara Tim Pengelola MBG di sekolah dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terus berjalan intensif. Komunikasi ini mencakup jumlah siswa penerima hingga menu apa yang akan diberikan setiap harinya.

​Isu pengawasan ini menjadi krusial, mengingat sebelumnya kasus keracunan MBG sempat terjadi di SDN Kota Baru 3, Kota Bekasi.

​Kala itu, hasil laboratorium dari Dinas Kesehatan setempat melaporkan adanya temuan beberapa bakteri berbahaya, termasuk E-coli, Bacillus, dan Salmonella, pada beberapa bahan makanan yang dikonsumsi siswa.

​Pengetatan Pengawasan dan Kewajiban SLHS

​Menutup pernyataannya, Warsim memastikan bahwa pengawasan MBG saat ini sudah berjalan lebih efisien dan selektif, belajar dari insiden sebelumnya.

​Pihak SPPG kini diwajibkan untuk memenuhi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Kewajiban ini, menurutnya, membuat standar keamanan pangan dalam program MBG menjadi lebih ketat.

​”Sejauh ini untuk distribusi MBG kepada siswa sekolah aman. Apalagi sekarang yang ada kewajiban SPPG itu untuk memenuhi SLHS, nah itu sekarang lebih ketat lagi,” pungkasnya.

​Disdik Kota Bekasi juga mengimbau orang tua dan siswa untuk segera melapor kepada pihak sekolah atau dinas jika menemukan keluhan atau masalah terkait kualitas makanan dalam program MBG.


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemkot Bekasi Perketat Pengawasan Stok Pangan Jelang Nataru, Waspadai Lonjakan Harga Cabai dan Bawang
DBMSDA Kota Bekasi Kejar Target Perbaikan Jalan Rusak Selesai Pertengahan Desember, Siap Hadapi Arus Nataru
Rusak Parah Akibat Banjir, Kementerian PUPR Mulai Bangun Jembatan Kemang Pratama
Dua Puskesmas Baru di Jatisampurna Siap Beroperasi Akhir November, Dinkes Atasi Kendala SDM
Dinkes Kota Bekasi Gelar Kampanye TOSS TBC di CFD, Edukasi Warga Pentingnya Deteksi Dini Tuberkulosis
DLH Bekasi Klarifikasi Kabar Longsor: TPA Sumurbatu Aman, Insiden Terjadi di TPST Bantargebang Milik DKI
Jelang Nataru 2026, DKPPP Kota Bekasi Intensif Pantau Ketersediaan Pangan: Stok Aman Terkendali
DKPPP Kota Bekasi Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Nataru 2026

Berita Terkait

Senin, 10 November 2025 - 15:16 WIB

Disdik Kota Bekasi Selidiki Dugaan ‘Klausul Rahasia’ Keracunan di Program MBG Sekolah

Senin, 10 November 2025 - 13:48 WIB

Pemkot Bekasi Perketat Pengawasan Stok Pangan Jelang Nataru, Waspadai Lonjakan Harga Cabai dan Bawang

Senin, 10 November 2025 - 10:57 WIB

DBMSDA Kota Bekasi Kejar Target Perbaikan Jalan Rusak Selesai Pertengahan Desember, Siap Hadapi Arus Nataru

Senin, 10 November 2025 - 10:40 WIB

Rusak Parah Akibat Banjir, Kementerian PUPR Mulai Bangun Jembatan Kemang Pratama

Minggu, 9 November 2025 - 13:35 WIB

Dua Puskesmas Baru di Jatisampurna Siap Beroperasi Akhir November, Dinkes Atasi Kendala SDM

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca