Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi mengumumkan rencana pelaksanaan program trauma healing untuk membantu pemulihan mental para siswa yang terdampak banjir besar pada Senin (03/03/2025).
Bencana tersebut disebabkan oleh kiriman air dari wilayah Bogor, yang mengakibatkan kerusakan di sejumlah sekolah serta lingkungan sekitar.
Sekretaris Disdik Kota Bekasi, Warsim Suryana, menjelaskan bahwa program trauma healing ini dirancang untuk memberikan bimbingan khusus kepada siswa agar dapat bangkit dan melanjutkan Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM) dengan semangat baru.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Nanti kami akan berkoordinasi dengan guru Bimbingan Konseling (BK), termasuk juga dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Siswa akan mendapatkan bimbingan per kelas untuk mendukung pemulihan pasca terdampak banjir,” ujar Warsim saat dikonfirmasi rakyatbekasi.com, Rabu (12/03/2025).
Dampak Banjir pada Pendidikan
Berdasarkan catatan Disdik Kota Bekasi, banjir yang melanda telah berdampak pada 126 satuan pendidikan, yang meliputi:
- TK/Paud: 58 sekolah,
- SD: 49 sekolah,
- SMP: 16 sekolah,
- SMA: 3 sekolah.
Kerusakan yang dialami di antaranya mencakup bangku dan meja yang rusak, buku pelajaran yang terendam air, serta peralatan teknologi seperti komputer dan laptop.
Meski demikian, Warsim memastikan bahwa KBM di sekolah-sekolah terdampak telah berangsur normal.
“Alhamdulillah, KBM sudah dipastikan bisa berlangsung kembali. Per hari ini (Senin, 10/03/2025) semua siswa sudah masuk sekolah,” ungkapnya dengan optimis.
Tantangan dalam Pelaksanaan KBM
Namun, Warsim mencatat bahwa beberapa sekolah masih menghadapi kendala akibat kerusakan sarana dan prasarana.
Di beberapa lokasi, siswa terpaksa belajar secara lesehan karena bangku dan meja yang belum sepenuhnya kering atau layak digunakan.
“Mungkin ada beberapa yang belajar secara lesehan untuk sementara waktu karena bangku yang masih belum kering. Tapi ini tidak mengurangi semangat siswa untuk belajar,” ujarnya.
Langkah Lanjutan ‘Trauma Healing’ untuk Pemulihan
Program trauma healing menjadi salah satu langkah penting yang diambil Disdik Kota Bekasi untuk memastikan para siswa tidak hanya pulih secara fisik, tetapi juga secara mental.
Dengan dukungan dari guru BK dan KPAI, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pemulihan anak-anak, terutama yang mengalami trauma akibat bencana banjir.
Disdik juga terus berupaya mempercepat proses perbaikan sarpras di sekolah-sekolah terdampak, agar siswa dapat belajar dengan nyaman.
“Kami akan terus memantau dan memastikan segala kendala dapat teratasi secepat mungkin,” tambah Warsim.
Harapan untuk Pendidikan yang Lebih Baik
Warsim menutup pernyataannya dengan harapan agar program ini dapat membantu siswa kembali fokus pada pendidikan mereka.
Ia juga mengapresiasi semangat para siswa dan guru dalam melanjutkan proses belajar-mengajar di tengah berbagai keterbatasan.
“Dengan dukungan semua pihak, kami optimis bahwa pendidikan di Kota Bekasi dapat terus berjalan dengan baik. Kami ingin anak-anak ini kembali termotivasi dan tumbuh menjadi generasi yang tangguh,” tutupnya.