Ketua KPU Kota Bekasi Dicecar 28 Pertanyaan Soal Penggelembungan Suara

- Jurnalis

Jumat, 22 Maret 2024 - 19:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Koordiv Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Bawaslu Kota Bekasi Muhamad Sodikin.

Koordiv Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Bawaslu Kota Bekasi Muhamad Sodikin.

KOTA BEKASI – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi Ali Syaifa memenuhi panggilan Bawaslu Kota Bekasi untuk dimintai klarifikasi imbas dugaan kecurangan Pemilu 2024 yang dilaporkan DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI).[irp posts=”9621″ ]Ali Syaifa kurang lebih menjalani pemeriksaan selama 1,5 jam lamanya oleh penyidik terkait hal tersebut.
“Hari ini kita klarifikasi lanjutan laporan dari PSI. Kita meminta klarifikasi Ketua KPU Kota Bekasi, lalu juga ada klarifikasi terkait indikasi Penggelembungan Suara di Bekasi Timur masih proses berjalan. Hari ini kita klarifikasi PPK satu, staf teknis KPU Kota Bekasi satu,” ujar Kordiv Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Bawaslu Kota Bekasi Muhamad Sodikin kepada rakyatbekasi saat ditemui di Gedung Bawaslu Kota Bekasi, Jumat (22/03/2024).
Ketua KPU Kota Bekasi kurang lebih dicecarkan sebanyak 27 pertanyaan yang dilontarkan oleh penyidik guna tahap klarifikasi.
“Ketua KPU itu yang laporan pidana pemilu laporan dari Ketua DPD PSI Kota. Dalil laporannya itu kan terkait Sirekap penggelembungan suara timur. Dengan, dia menerima kurang lebih 27 atau 28 pertanyaan,” katanya.
[irp posts=”9263″ ]Adapun terkait perkembangan Laporan dari PSI, kata dia, Bawaslu telah melakukan pemeriksaan terhadap tiga pihak, yaitu Tanti Herawati selaku Ketua DPD PSI Kota Bekasi yang diperiksa, pada Jumat (15/03).Kemudian Bawaslu juga telah melakukan pemeriksaan klarifikasi terhadap saksi dari DPD PSI Kota Bekasi pada Senin (18/03) lalu.Sedangkan untuk tahap selanjutnya, terang dia, Bawaslu akan melakukan pemanggilan kepada Kepala Divisi Teknis KPU Kota Bekasi guna dipintai klarifikasi lanjutan.
“Dengan jadwal pemanggilan dilakukan pada Selasa (26/03) esok. Kami akan memanggil Kepala Divisi Teknis KPU yang akan kita pintai keterangan,” sambungnya.
[irp posts=”9573″ ]Sebelumnya diberitakan, DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Bekasi melaporkan dugaan kecurangan Pemilu 2024 ke Bawaslu Kota Bekasi yang dinilai merugikan partai pada saat Rekapitulasi Suara berlangsung, Selasa (05/03) sore.Ketua DPD PSI Kota Bekasi Tanti Herawati mengatakan, kedatangan pihaknya ke Bawaslu, imbasnya adanya indikasi kecurangan Pemilu PSI melayangkan dua laporan ke Bawaslu.
“Ya benar, tentang penggelembungan suara di dapil 1 dan 3, Terkait pelaporan adanya penggelembungan suara di Dapil 1 khususnya di Bekasi Timur dan Dapil 3 khususnya Mustika Jaya dan Rawa Lumbu,” ucap Ketua DPD PSI Kota Bekasi Tanti Herawati kepada rakyatbekasi.com, Rabu (06/03/2024).
[irp posts=”9271″ ]Dugaan terjadinya kecurangan pemilu, kata Hera, pihaknya melihat banyaknya perubahan suara di tingkat Kecamatan dan adanya perubahan angka di berita acara yang sudah ditandatangani oleh saksi partai.
“Pemilu legislatif sekarang adalah pemilu terburuk dalam sejarah. Sistem online dalam siRekap yang sangat memudahkan para oknum penyelenggara merubah sesuka hati mereka untuk terjun bebas memainkan suara-suara di bawah,” kata Hera.
Atas dasar itu, Hera mengaku bahwa pihaknya yakni PSI Kota Bekasi sangat dirugikan, baik partai maupun calegnya.
“Karena yang seharusnya mendapatkan kursi, jadi tergeser tidak mendapatkan kursi, akibat oknum yang ingin jadi dewan dengan cara yang sangat tidak terhormat. terbukti di Dapil 1 yang operasi besar-besaran untuk memenangkan caleg-caleg dari Parpol tertentu,” ungkapnya.
[irp posts=”9346″ ]

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Bidik Kemenangan Pemilu 2029, PKB Kota Bekasi Genjot Regenerasi Lewat PKP dan Musancab
DPD PSI Kota Bekasi Wujudkan Filosofi Gajah di Logo Baru Lewat Bakti Sosial dan Program Ketahanan Pangan
Guru Ditugaskan Awasi Makan Bergizi Gratis, PGRI Dilema antara Insentif dan Beban Kerja Tambahan
Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP, Target Utama: Kembalikan Partai ke Senayan pada Pemilu 2029
Diiringi Teriakan ‘Perubahan’, Mardiono Akui Gagal Bawa PPP ke Senayan dalam Pidato Emosional di Muktamar X
Muktamar X PPP Ricuh: Aksi Lempar Kursi Warnai Pembukaan, Teriakan ‘Perubahan’ vs ‘Lanjutkan’ Bergema
Muktamar X PPP Memanas: Duet “Tauke-Tokoh” Muncul Sebagai Penantang Kuat Mardiono, Pertaruhan Nasib Partai Ka’bah
Jelang Muktamar ke X, PPP Kota Bekasi Dorong Sistem AHWA saat Pemilihan Ketum

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 13:36 WIB

Bidik Kemenangan Pemilu 2029, PKB Kota Bekasi Genjot Regenerasi Lewat PKP dan Musancab

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 18:45 WIB

DPD PSI Kota Bekasi Wujudkan Filosofi Gajah di Logo Baru Lewat Bakti Sosial dan Program Ketahanan Pangan

Kamis, 2 Oktober 2025 - 12:14 WIB

Guru Ditugaskan Awasi Makan Bergizi Gratis, PGRI Dilema antara Insentif dan Beban Kerja Tambahan

Minggu, 28 September 2025 - 10:28 WIB

Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP, Target Utama: Kembalikan Partai ke Senayan pada Pemilu 2029

Sabtu, 27 September 2025 - 19:30 WIB

Diiringi Teriakan ‘Perubahan’, Mardiono Akui Gagal Bawa PPP ke Senayan dalam Pidato Emosional di Muktamar X

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca