Ketua Komisi VI DPR RI, Anggia Ermarini, bersama jajaran anggota Komisi VI DPR RI melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Pusat PT. Jasa Marga Persero untuk memantau kesiapan pelayanan arus mudik dan arus balik Lebaran 2025.
Sidak ini dilakukan pada momentum H-4 Lebaran, sebagai bagian dari upaya memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan masyarakat selama masa mudik.
Turut mendampingi Anggia dalam sidak tersebut adalah anggota Komisi VI DPR RI lainnya, yakni Sartono Hutomo, Nasim Khan, dan Rivqy Abdul Halim.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mereka bersama-sama meninjau berbagai aspek kesiapan Jasa Marga, termasuk teknologi pemantauan lalu lintas dan strategi pengelolaan arus kendaraan di jalan tol.
Dalam keterangannya, Anggia Ermarini menekankan bahwa arus mudik Lebaran merupakan momen yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia.
Selain menghadapi tantangan kemacetan, aspek keselamatan dan keamanan menjadi perhatian utama yang harus diantisipasi oleh semua pihak.
“Arus mudik Lebaran ini selalu menjadi sangat penting, karena tidak hanya soal terjebak macet, tetapi juga masalah keselamatan dan keamanan. Ini adalah persoalan yang harus kita tangani bersama,” ujar Anggia di Kantor Jasa Marga Persero, Kamis (27/03/2025).
Anggia mengapresiasi teknologi mutakhir yang dimiliki Jasa Marga dalam memantau arus lalu lintas di jalan tol.
Ia bersama anggota Komisi VI DPR RI melakukan peninjauan langsung terhadap sistem teknologi yang digunakan, termasuk pengelolaan arus kendaraan dari wilayah hulu hingga hilir.
“Kami melihat teknologi yang dimiliki Jasa Marga sangat luar biasa. Sistemnya sudah sangat canggih dan terintegrasi, mulai dari wilayah hulu hingga hilir. Ini menunjukkan bahwa Jasa Marga telah melakukan pengelolaan yang baik,” jelasnya.
Dalam pelaksanaan Mudik Lebaran 2025, Komisi VI DPR RI mencatat adanya peningkatan load factor terkait arus kendaraan yang melintas di jalan tol.
Anggia menekankan perlunya strategi yang lebih detail untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan, terutama di jalur utama seperti Tol Trans Jawa.
“Harus ada strategi yang lebih detail untuk mengantisipasi kepadatan. Hari ini kami melihat sudah mulai diterapkan sistem One Way secara parsial, seperti dari Gerbang Tol Cikampek yang diarahkan satu jalur menuju Jawa,” tambahnya.
Berdasarkan catatan Jasa Marga, hingga saat ini lebih dari 2 juta kendaraan telah meninggalkan Jakarta dan sekitarnya.
Anggia menyebut bahwa angka tersebut belum mencapai puncak arus mudik, yang diperkirakan akan terjadi pada malam ini atau besok.
“Data menunjukkan lebih dari 2 juta kendaraan sudah meninggalkan Jakarta. Namun, ini belum puncaknya. Puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi malam ini atau besok. Jasa Marga harus bekerja sama dengan stakeholder lainnya untuk meminimalkan kepadatan di Tol Trans Jawa,” ungkapnya.
Anggia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara Jasa Marga dan berbagai stakeholder, termasuk kepolisian, pemerintah daerah, dan instansi terkait lainnya.
Kerja sama ini diperlukan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas.
“Jasa Marga tidak bisa bekerja sendiri. Mereka harus berkolaborasi dengan stakeholder lainnya untuk mengatasi kepadatan dan memastikan perjalanan mudik yang aman dan nyaman bagi masyarakat,” pungkasnya.
Dengan sidak ini, Komisi VI DPR RI berharap dapat memberikan masukan yang konstruktif bagi Jasa Marga dan pihak terkait dalam meningkatkan pelayanan arus mudik dan balik Lebaran.
Anggia Ermarini juga menyampaikan harapan agar masyarakat dapat menjalani perjalanan mudik dengan lancar dan selamat hingga tiba di kampung halaman.