Proses Hukum Jalan di Tempat, Demonstran Tuntut Polisi Tangkap WNA Mesum dan Pengeroyok Aktivis

- Jurnalis

Selasa, 5 Maret 2024 - 17:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KOTA BEKASI – Sepekan lebih kasus pengeroyokan dan pelecehan seksual oleh warga asing, hanya jalan di tempat. Puluhan mahasiswa gelar aksi solidaritas di Plaza Pemerintah Kota Bekasi dan Polres Metro Bekasi Kota, Senin (04/03/2024).

Tuntutan mahasiswa antara lain adalah ditangkapnya WNA mesum serta para pelaku pengeroyokan.

Baca Juga:  Bela Sarinah yang Dilecehkan Bule, Ketua GmnI Bekasi Dikeroyok Hingga Babak Belur

Tidak hanya itu, mahasiswa juga menuntut cafe Koma Junkyard ditutup lantaran diduga para pegawainya turut serta dalam aksi kriminal tersebut.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Koordinator aksi, Dian Arba menyesalkan WNA mesum dibebaskan oleh kepolisian. Padahal, WNA tersebut berpotensi melarikan diri ke negara asalnya apabila tidak diamankan di dalam penjara.

“Sangat miris perempuan Indonesia dilecehkan oleh WNA tetapi kepolisian membebaskan pelaku. Dimana nurani dan nasionalisme kalian jika harkat dan martabat perempuan Indonesia diinjak-injak,” ujar Dian Arba kepada awak media.

Baca Juga:  WNA asal Belanda ini Tanpa Sebab Pegang Payudara Wanita Muda di Cafe Koma Junkyard Bekasi, Begini Ceritanya

“Kita minta tangkap dan penjarakan WNA mesum. Jangan biarkan dia berkeliaran dan memangsa korban baru di Indonesia,” tegasnya.

Selain pelaku mesum, mahasiswa juga mendesak para pelaku penganiayaan dan pengeroyokan terhadap Ketua DPC GMNI Bekasi, Christianto Manurung ditangkap.

Baca Juga:  Polisi Lepaskan WNA Belanda Pelaku Pelecehan Mahasiswi BSI

Pasalnya, peristiwa brutal tersebut telah berjalan lebih dari seminggu namun tidak satu pun kepolisian mampu menangkap para pelaku.

“Sangat janggal dan terlihat keberpihakan kepolisian dalam kasus ini. Korban dan para saksi sudah melaporkan peristiwa ini sepekan lalu. TKP jelas, para pelaku juga sudah dijelaskan ciri-cirinya, tetapi tidak ditangkap. Ada apa dengan Polres Metro Bekasi Kota?,” ujarnya lagi.

Selain desakan penegakan hukum di kepolisian, mahasiswa juga menuntut Pemerintah Kota Bekasi menutup Cafe Koma Junkyard.

Baca Juga:  Lakukan Pelecehan Seksual di Cafe Koma Junkyard Bekasi, Bule asal Belanda Dipolisikan

Tuntutan tersebut didasari oleh kecurigaan mahasiswa bahwa Koma Junkyard tidak mengantongi perizinan sebagaimana mestinya.

Selain merugikan pendapatan negara dan daerah, beberapa karyawan dan official Koma Junkyard diduga terlibat dalam aksi kejahatan penganiayaan dan pengeroyokan.

“Peristiwa kejahatan terjadi di Koma Junkyard, dan korban bersaksi para pegawai terlibat dalam aksi tersebut. Jadi penutupan cafe itu harus segera dilakukan, apalagi kita menduga tidak berizin,” kata Dian Arba.

Baca Juga:  Leher Terjerat Kabel Fiber Optik yang Melintang Jalan, Polisi Bekasi ini Tolak Laporan Korban

“Koma Junkyard menjual miras dengan kandungan alkohol tinggi, tentu ini menjadi pemicu terjadinya aksi kriminal. Kita minta tutup segera,” tandasnya.

Adapun tuntutan massa aksi ialah :

  1. Mendesak Polres Metro Bekasi Kota mengusut tuntas kasus pelecehan seksual terhadap aktivis perempuan (Sarinah) GMNI Bekasi.
  2. Mendesak Polres Metro Bekasi Kota mengusut tuntas kasus pengeroyokan terhadap Ketua DPC GMNI Bekasi.
  3. Mengecam keras tindakan Polres Metro Bekasi Kota yang dinilai berpihak kepada Warga Negara Asing (WNA) dengan cara membiarkan WNA tersebut bebas berkeliaran.
  4. Tangkap dan amankan WNA yang menjadi tersangka pelaku pelecehan seksual.
  5. Segera tangkap para pelaku pengeroyokan terhadap Ketua DPC GMNI Bekasi.
  6. Mendesak Pemkot Bekasi menutup Cafe Koma Junkyard dan mencabut perizinannya.
  7. ⁠Meminta Kapolres Metro Bekasi Kota untuk mundur dari jabatannya apabila tidak bisa menyelesaikan kasus-kasus tersebut.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

‘IL’ Polisikan Kuasa Hukum Terduga Pelaku Kekerasan Seksual ‘IDH’
Pj Wali Kota Bekasi dan Buruh Sepakat Bahas UMK 2025 Selepas Pelaksanaan Pilkada
BKPSDM Kota Bekasi Lantik Lima Pejabat Fungsional untuk Tingkatkan Pelayanan Publik
Gandeng 30 Perusahaan, Lima Ribu Pencaker Serbu Job Fair di Mega Hypermall Bekasi
Beredar Rekaman Percakapan Terduga Pelaku Kekerasan Seksual, Colok Kemaluan Korban
Pj Wali Kota Bekasi Imbau Ribuan TKK Ikuti Try Out Tes CAT agar Lolos Seleksi PPPK
Merasa Sulit Komunikasi dengan Pj Wali Kota, Ratusan Buruh Geruduk Gedung Pemkot Bekasi
Dinkes Pertanyakan Dukungan Organisasi Profesi Kesehatan kepada Heri-Sholihin

Berita Terkait

Sabtu, 23 November 2024 - 17:39 WIB

‘IL’ Polisikan Kuasa Hukum Terduga Pelaku Kekerasan Seksual ‘IDH’

Jumat, 22 November 2024 - 09:32 WIB

Pj Wali Kota Bekasi dan Buruh Sepakat Bahas UMK 2025 Selepas Pelaksanaan Pilkada

Kamis, 21 November 2024 - 17:33 WIB

BKPSDM Kota Bekasi Lantik Lima Pejabat Fungsional untuk Tingkatkan Pelayanan Publik

Kamis, 21 November 2024 - 16:36 WIB

Gandeng 30 Perusahaan, Lima Ribu Pencaker Serbu Job Fair di Mega Hypermall Bekasi

Rabu, 20 November 2024 - 16:49 WIB

Beredar Rekaman Percakapan Terduga Pelaku Kekerasan Seksual, Colok Kemaluan Korban

Berita Terbaru

Masuki hari tenang, Bawaslu Kota Bekasi beserta Tim Gabungan melakukan penertiban APK Pilkada, Minggu (24/11/2024).

Pilkada 2024

Bawaslu Kota Bekasi Targetkan Penertiban APK Pilkada Tuntas H-1

Minggu, 24 Nov 2024 - 08:33 WIB

error: Content is protected !!