Sebagai imbauan demi keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan mudik, Praktisi Keselamatan Jalan Raya dan Founder dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengingatkan para pemilik kendaraan listrik untuk tidak menggunakan kendaraannya sebagai transportasi mudik jika jarak perjalanan lebih dari 300 km atau enam jam.
“Masalah recharging ini belum begitu sebaik seperti infrastruktur kendaraan konvensional, maka para pengguna motor atau mobil listrik, saya sarankan untuk tidak menggunakannya jika jarak lebih dari 300 km atau enam jam lebih perjalanan,” kata Jusri Pulubuhu, Kamis (06/04/2023).
Menurut Jusri, kendaraan listrik masih memiliki masalah daya jangkau dan fasilitas pengisian daya yang belum sebaik infrastruktur kendaraan konvensional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Oleh karena itu, para pemilik kendaraan listrik yang memaksakan untuk menggunakannya pada saat mudik tahun ini, dikhawatirkan akan menemukan berbagai kesulitan selama perjalanan ke kampung halaman.
“Jadi nanti Anda akan mengalami kesulitan sendiri, lebih-lebih kalau rute tujuan atau kampung kita ini agak keluar dari kota-kota besar gitu ya. Nah otomatis kebutuhan listriknya akan sedikit sulit,” jelasnya.
Namun, bagi pemilik kendaraan listrik yang memiliki kampung halaman dengan jarak di bawah 200 km atau jarak tempuh di bawah enam jam perjalanan, maka kendaraan listrik masih dapat digunakan dengan layak.
Untuk mengatasi kekhawatiran para pengguna kendaraan listrik pada saat mudik lebaran 2023, Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah menyiapkan berbagai kebutuhan untuk memasok daya kendaraan listrik selama perjalanan mudik 2023.
PLN terus berupaya memperbanyak jumlah SPKLU yang ada di Indonesia dan memudahkan para pemudik dalam menemukan SPKLU melalui aplikasi PLN Mobile dengan fitur Electric Vehicle.