Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, tingkat pengangguran Kota Bekasi mengalami penurunan di Jawa Barat.
Pada periode tahun 2022-2023, Kota Bekasi mencatat penurunan sebesar 0,91% dari angka 8,81% di Jawa Barat, menunjukkan perubahan yang cukup signifikan dibandingkan dengan daerah lainnya.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai program di era kepemimpinannya saat ini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu program yang dicanangkan adalah melakukan reformasi ketenagakerjaan yang fleksibel dan adaptif, dengan pelatihan kerja yang relevan dengan kebutuhan industri bidang keteknikan dan teknologi informasi.
“Kita tidak menampik bahwa tingkat pengangguran Kota Bekasi masih 7,9 persen. Namun, angka tersebut bukan yang tertinggi di Jawa Barat. Kota Bekasi masih di bawah 9 daerah lainnya. Sebab itu, kita saat ini telah melakukan berbagai komunikasi dengan berbagai industri. Selain itu, kita juga meningkatkan SPBE di semua lini pelayanan publik, agar segala perizinan dipermudah, sehingga nantinya banyak investasi yang masuk ke Kota Bekasi,” ucap Tri Adhianto.
Selain itu, menurut Tri Adhianto, meningkatkan dan menyelaraskan pendidikan vokasi (keterampilan) dengan perkembangan kebutuhan kompetensi pasar kerja juga menjadi bagian dari reformasi ketenagakerjaan.
Kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi menjadi data dukung untuk memenuhi kebutuhan SDM pada industri yang dibutuhkan.
“Kita juga akan meningkatkan Sumber Daya Manusia, sehingga mampu bersaing dengan kompetensi yang memadai, semisal pada bidang pengembangan transformasi digital yang terintegrasi. Sebab itu, ini juga bagian dari rencana transformasi ketenagakerjaan yang nanti akan kita lakukan,” paparnya.
Berdasarkan data Sakernas BPS, Kota Cimahi menjadi daerah dengan tingkat pengangguran tertinggi di Jawa Barat dengan angka 10,52%, meskipun telah turun 0,25% dari angka 10,77%. Sementara itu, Kota Bekasi berada di bawah 9 daerah di Jawa Barat yang memiliki tingkat pengangguran yang cukup tinggi.
Senada dengan Wali Kota, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi, Zarkasih, mengatakan bahwa berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran di Kota Bekasi.
Salah satunya adalah mensosialisasikan aplikasi Si Kerja yang memuat data pasar kerja dan siap kerja.
“Upaya-upaya yang sedang dan akan terus ditingkatkan dalam mengurangi angka pengangguran antara lain mensosialisasikan aplikasi Si Kerja yang memuat data pasar kerja dan siap kerja. Mengadakan kegiatan non-APBD seperti Job Fair dengan Event Organizer (EO). Membuat MoU dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Bekasi dan sekitarnya,” ungkap Zarkasih.
Selain itu, Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi juga melakukan kerjasama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Bekasi untuk mengadakan pelatihan mandiri bagi para siswa yang akan lulus sekolah.
“Kita kerjasama juga dengan SMK yang ada, pelatihan dan MoU dengan perusahaan sesuai kebutuhan industri dan jurusan kelulusan sekolah,” pungkas Zarkasih.
Dengan berbagai program dan upaya yang telah dan akan dilakukan, diharapkan angka pengangguran di Kota Bekasi dapat terus menurun, serta meningkatkan kualitas dan kompetensi Sumber Daya Manusia di kota tersebut.